1. Labuan Bajo sebagai pintu masuk eksotisme pariwisata di pulau Komodo yang telah mendunia, merupakan objek wisata bertaraf internasional. Maka Labuan Bajo dan Flores secara keseluruhan tidak dapat menerapkan konsep wisata halal. Hal ini disebabkan karena masyarakat lokal sangat terbuka terhadap tamu-tamu asing. Namun juga tetap berpegang teguh pada tradisi dan budayanya sendiri.
2. Bentara mendorong pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan konsep wisata budaya dan wisata religi mengingat banyak objek-objek wisata di Flores selain wisata alam, banyak juga wisata budaya dan wisata religi serta wisata sejarah yang belum dikembangkan secara maksimal.
3. Konsep wisata halal dapat menimbulkan hilangnya makanan khas lokal serta berpotensi hilangnya pendapatan masyarakat yang sehari-hari tergantung pada hasil alam dan ternak yang dipasarkan kepada para wisatawan.
4. Pelabelan wisata halal bertentangan dengan kultur dan budaya tegur sapa masyarakat setempat sehingga dapat menimbukan keresahan perbedaan persepsi ditengah masyarakat yang bisa berakibat fatal sebab masyarakat tidak sepenuhnya mengerti konsep wisata halal tersebut.
5. Biarlah objek wisata di Labuan Bajo dan Flores serta NTT secara keseluruhan berderap sesuai maha karya dan keagungan yang diberikan Tuhan. Jangan dirasuki dengan konsep-konsep asing dapat melukai hati masyarakat.
Oleh karena itu Benteng Merdeka Nusantara menolak keras dan mendesak kementerian terkait untuk menghentikan penerapan konsep wisata halal di Labuan Bajo, Flores dan Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan karena akan mencederai dan mengusik batin masyarakat...
Marlin Bato 08111221011
Aktivis dan Koordinator Bentara
(Benteng Merdeka Nusantara)
