|

YANG KITA LUPA TENTANG MEGAWATI

Media Nasional Obor Keadilan Jakarta, Selasa (24/10-2023), Foto diatas ini sudah terlihat buram dan lusuh, dari zaman kamera masih menggunakan roil film negatif yang tak mungkin dipoles-poles. Foto ini diambil dalam satu barak Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, yang saat itu jadi lokasi penyelenggaraan Kongres Luar Biasa PDI, 2-6 Desember 1993.

Megawati Sukarnoputri, saat itu berusia 46 tahun dan menjabat Ketua DPC PDI Jakarta Selatan, datang sebagai peserta kongres. Ia tidur di asrama haji di ranjang susun beralaskan kasur kapuk, dan kamar yang panas tanpa pendingin udara. Megawati masih ingat lokasi kamarnya itu di Blok F lantai 2, nomor 222. “Kamarnya yang sak uplik. Kasurnya sudah lusuh. Panasnya minta ampun. Kalau mau mandi harus bawa ember dari luar,” kisahnya suatu ketika.

Dari kamar itulah, di akhir kongres, Megawati terpilih menjadi Ketua Umum PDI. Tapi pemerintah Orde Baru saat itu tidak mau mengakuinya. Dan dalam perjalanan waktu, diguncang sana-sini, PDI menjelma jadi partai besar yang sejak tahun 1999 menjadi PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan pernah berdiri jauh di luar lautan gemerlap kekuasaan. Sepuluh tahun, dari 2004 sampai 2014, partai ini menahan diri dari dorongan syahwat kekuasaan. Megawati ajeg, bersikap diam menjaga partai agar tak oleng oleh godaan. Dan di ajang Pemilu 2014, PDI Perjuangan menuai hasilnya: merebut suara terbanyak di antara 12 partai kontestan pemilihan umum. 

Saat kemenangan dalam genggaman, tapi Megawati tak mabuk kepayang. Dengan pertimbangan yang matang, dingin dan senyap, ia tak pernah menggenggam kemenangan itu untuknya sendiri. Ia tak menuliskan nama dirinya dan anak-anaknya pada tiket untuk maju di palagan pemilihan presiden dan wakil presiden.  

Begitulah. PDI Perjuangan kembali menjadi pemenang Pemilu 2019, dan – merujuk pada jajak-jajak pendapat yang sudah berseliweran kemungkinan akan tetap menjadi juara di Pemilu 2024.

Oh ya, ada sebuah fakta menarik tentang Megawati yang belum tergoyahkan: mereka yang meninggalkan PDI Perjuangan justru akan terpuruk karir politiknya. Marissa Haque, Roy BB Janis, Laksamana Sukardi, Dimyati Hartono, Permadi, Arifin Panigoro, sampai tokoh populer di daerah seperti Rustriningsih hanyalah beberapa contoh orang-orang yang telah merasakan tulah oleh jalan menyimpang dari Megawati. Mungkin nanti akan ada nama Budiman Sudjatmiko, dan nama-nama lain hahaha.

Adakah fakta-fakta ini masih akan bertahan. Waktu yang akan menjawabnya -- untuk Megawati, para tokoh PDI Perjuangan, dan menjadi hikmah bagi kita yang menikmati tontonan ini. (Red)

Sumber: akun Twitter @kakekhalal

Penanggung jawab hukum: Obor Panjaitan 

Komentar

Berita Terkini