|

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PENYAMPAIAN DAKWAH DI MASA PANDEMI COVID-19

Oleh: Rahmad Kurnia Harahap


MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Sabtu, (8/8-2020) - Corona Virus Disesase-19 atau yang biasa paling umum kita sebut Covid-19 adalah virus yang berasal dari Wuhan China dan menyebar ke semua wilayah di dunia, termasuk Indonesia dan WHO menyebutnya dengan pandemic, karena wabah ini sangat global dan menyeluruh masuk ke setiap wilayah-wilayah. 


Dengan hadirnya virus ini, membuat semua aktivitas diluar rumah menjadi berhenti sementara, dimulai dari sekolah, kantor, mall, tempat ibadah, tempat wisata, semuanya ditutup guna mengentikan penyebaran virus secara tepat. Pemerintah mengambil kebijakan dengan memberlakukan ‘stay at home’ dan ‘pshycal distancing’ bagi siapa saja yang akan bepergian keluar rumah. Dengan kebijakan tersebut, semua orang harus berada dirumah untuk lebih produktif dan mengerjakan hal-hal yang positif dirumah saja.


Selama masa pandemic yang berlangsung selama berbulan-bulan, banyak aktivitas yang harus terhenti atau mengurangi kegiatan diluar rumah. Misalnya, sekolah ditutup, kampus-kampus dan perkantoran ditutup, dan semua pekerjaan rumah digantikan dengan media sosial yang canggih pada saat ini. Tempat-tempat ibadah juga termasuk tempat yang dianjurkan pemerintah untuk mengurangi para jemaahnya. Kegiatan bersih-bersih masjid juga rutin dilaksanakan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.


Sama halnya dengan berdakwah, banyak sekali aktivitas dakwah dilakukan dengan cara live streaming, pertemuan melalui aplikasi zoom atau google meet, grup WhatsApp,  YouTube, atau bulletin dan artikel-artikel online yang sekarang tersebar dimana saja. Setiap orang dengan mudah mengaksesnya dan dakwah tersebut tetap tersampaikan kepada khalayak ramai, tergantung bagaimana individu tersebut bisa mencerna dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang telah diajarkan.


Berdakwah adalah hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimilikinya, guna menasehati dan saling mengingatkan sesama agar kita selalu dijalan Allah SWT. Seperti halnya dalam terjemahan Surah Al-Imran ayat 104 yang menyuruh kita untuk berdakwah:

“Hendaknya ada diantara kalian segolongan orang mendakwahkan kepada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf, melarang yang munkar. Merka itu sebenarnya orang-orang yang beruntung”


Seperti yang kita ketahui, media sosial juga bukan tempat hiburan atau komunikasi semata, disana juga disuguhkan dengan aktivitas dakwah yang semakin berkembang pesat. Siapapun bisa menikmati syiar agama yang sudah di upload ke media sosial. Kemajuan teknologi yang semakin canggih, telah memberikan fasilitas kepada siapa saja yang ingin berdakwah baik melalui video atau pesan-pesan yang mengandung nilai-nilai agama sudah tersedia di dalamnya. Dimasa pandemic ini, para-para tokoh agama juga tidak mau menyulutkan semangat dakwahnya, mereka juga tetap melaksanakan peran dakwah dan selalu memberikan ajaran-ajaran agama kepada setiap jemaahnya. 


Kehadiran covid-19 juga masih menyisakan kegelisahan bagi setiap orang yang merasakan dampaknya, maka dari itulah para pendakwah disini berperan agar memberikan nilai-nilai, ajaran dan nasehat untuk mengajak setiap orang agar selalu bersyukur selama pandemic ini. Dakwah menggunakan media sosial, dinilai sangat efektif bahkan setiap pendakwah punya kreatifitas dalam berdakwah, tidak mengurangi esensi dan prinsip-prinsip dalam berdakwah, dan tidak melenceng dari nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sebelumnya.


Terkadang juga kita sebagai manusia juga harus tau menentukan berita-berita yang ada di media sosial, kita juga harus bijak menggunakannya. Jika kita salah tanggap akan hal itu, maka akan menimbulkan perpecahan diantara kita. Sungguh, hal tersebut sangat tidak disukai oleh Allah. Padahal kita sesama saudara seiman dan setanah air, kita harus bisa mengedepankan akhlak kita, bukan keegoisan yang menjadikan kita bermusuhan dengan orang lain.


Ada walaupun tidak adanya virus covid-19 mewabah ke Indonesia, dakwah tidak akan pernah hilang dari masa ke masa dan sudah ditugaskan bagi setiap muslim untuk saling mengingatkan sesamanya. Perbedaanlah yang membuat kita satu, bukan perbedaan yang membuat kita terpecah belah. Semoga bermafaat bagi kita semuanya. 


IDENTITAS PENULIS 


Nama: Rahmad Kurnia Harahap

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam,  Peserta KKN-DR Kelompok 17

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) Medan 


Komentar

Berita Terkini