|

Penumbuhan Kesadaran Dan Kewaspadaan Secara Kolektif Terhadap Wabah Covid-19 Di Indoenesia

Oleh : Bagus Ilyas

Kkn DR: Kelompok 4

Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara


MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Senin, (10/8-2020) - Wabah Covid-19 atau yang biasa disebut dengan Wabah Virus Corona sejak Desember kemunculannya di Kota Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei, China menjadi polemik dan permasalahan dunia, ditetapkan sebagai pandemic dan masalah International oleh World Health Organization (WHO) sebagai oraganisasi kesehatan dunia sejak Maret 2020. Wabah virus Corona yang menjangkit dan menyebar lebih di 200 negara di dunia termasuk Indonesia memberikan banyak dampak negative, bukan hanya pada sektor kesehatan namun juga memberikan dampak buruk terhadap banyak sektor diantara sektor Ekonomi, Budaya dan Sosial bahkan sampai pada sektor sumber daya yang menyebabkan terhentinya hubungan komunikasi dan kerjasama dalam skala besar pada tiap negara dan tiap daerah.


Setelah dinyatakan sebagai pandemic dunia, banyak organisasi dan kelompok masyarakat mulai menumbuhkan kesadaran dan empati. Sebagai bentuk solidaritas dan kapasitas sosial yang harus ditekankan sebagai salah satu opsi solusi yang baik dalam menanggulangi wabah ini. Namun sejalan dengan langkah kuratif yang dilakukan banyak pihak, namun tidak seluruhnya menjadi solusi yang baik terhadap pihak lain. 


Sebagai contoh adalah opsi dilaksanakannya lockdown atau penutupan hubungan bilateral dan multilateral atau yang biasa disebut sebagai karantina tingkat daerah. Dimana opsi yang dilaksanakan oleh pemerintah ini menuai pro dan kontra yang banyak dikalangan masyarakat yang kegiatannya tidak bisa dihindarkan dari kegiatan kerjasama. Selain itu opsi ini juga menjadi masalah khususnya pada sektor ekonomi dimana hubungan kerjasama antar negara yang sewajarnya adalah sebagai seumber pamasukan devisa negara menjadi polemic baru ditengah  tengah pandemic, pasalnya bahwa hubungan harus dihentikan dalam waktu yang tidak ditentukan. 


Ternyata opsi untuk menutup hubungan bilateral berupa lockdown juga belum dapat dikatakan berjalan dengan baik. Pasalnya virus yang penyebarannya dapat melalui Hewan jenis burung dan mamalia (termasuk manusia) ini menjadi sangat berbahaya dan semakin ganas. Dalam laporannya ketika virus ini dijadikan sebagai pandemic awal WHO melaporkan bahwa sebanyak 4.494.873 juta kasus terkonfirmasi di 216 negara di dunia, dimana kasus ini menelan angka kematian sebesar 305.976 ribu jiwa.


Berbicara mengenai kesadaran yang harus ada dari setiap orang ditengah  tengah pandemic covid-19 adalah bahwa kita harus mampu dalam menyikapai dan mengambil langkah yang tepat dalam adaptasi dan memberikan solusi yang baik kepada lingkungan, terkhsusu dalam memutus rantai tali penyebaran Covid-19. Dimana kesadaran ini akan sejalan dengan kesadaran dari pihak berwenang yang dapat dilihat pada organisasi WHO dan UNICEF yang sudah mendapatkan dana dari UN Humanitarian Chief, oleh Mark Lowcock memberikan bantuan sebesar 15 juta dollar AS. Dimana dana ini akan dipergunakan sebagai dana dalam penelitian laboratorium penemuan Vaksin yang akan dijadikan sebagai obat dari virus ini.


Sehingga dengan demikian sejatinya dan seharusnya setiap individu juga harus mampu mendukung dan menjadi garda terdepan dalam penanggulangan wabah ini, dimana tugas yang paling mudah dan sangat sederhana adalah dengan ikut berpartisipasi dalam menekan angka penularannya dengan menerapkan beberapa opsi. Termasuk Indonesia yang dimana pemerintah telah mengeluarkan status darurat bencana yang dimulai sejak Februari 2020 hingga Mei dan telah diperpanjang kembali sampai dengan Juli 2020. Selain itu kesadaran yang sangat perlu di tingkatkan adalah dengan mengikuti protokol kesahatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, tidak dianjurkan untuk menyentuh mulut, hidung, dan mata serta wajah sebelum mencuci tangan dengan bersih. Membiasakan untuk merutinkan mencuci tangan ketika sudah tiba di tempat kerja, atau baru kembali dari tempat umum.

 

Selanjutnya adalah menggunakan masker saat keluar rumah atau saat berkumpul dengan orang lain. Menutup mulut ketika batuk dan bersin dengan tangan atau dengan masker bila ada. Menghindari keramaian dan apabila sedang berada di tengah keramaian maka diharuskan untuk memberikan jarak sebesar 1 meter dengan orang sekitar (physical distancing). Menahan diri untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada hal yang penting dan tidak menutup diri apabila mengalami gejala dan kondisi yang menujukkan kontaminasi virus Covid-19.


Tanpa adanya kesadaran dari setiap pihak baik komunitas maupun individu yang ada, khsususnya di Indonesia dan seluruh masyarakatnya. Baik untuk mematuhi peraturan pemerintah serta saling memberikan informasi yang baik kepada orang lain. Maka solusi dan langkah adaptasi yang ada tidak akan berjalan sebagaimana mestinya dan tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Penulis meyakini bahwa bisa akan terjadi pandemic kedua yang bahkan akan lebih parah dan lebih banyak memakan korban yang tentu saja hal ini tidak diinginkan oleh siapapun.

 

Jikalau hal ini terjadi maka bisa di prediksikan Indonesia akan mengalami krisi dan lonjakan yang lebih, hal ini dapat dilihat pengkajiannya berdasarkan apa yang telah terjadi saat ini. Tentu saja seluruh masyarakat Indonesia tidak akan menginginkan hal ini. Dimana saat ini Indonesia sedang berusaha dalam mengintervensi dan mengelola setiap solusi yang ada baik melalui instansi kesehatan maupun instansi lainnya. Dengan langkah adaptasi dan penawaran solusi yang baik maka masyarakat Indonesia diyakini akan mampu dalam menyelesaikan persoalan ini.

 

Pemerintah saat ini sedang mengusahakan berbagai banyak eksperimen dan banyak solusi. Di sisi lain, masyarakat dapat dikoordinasikan untuk dapat membantu menggali potensi sumber daya bagi dukungan kepada petugas kesehatan, dukungan psikososial, dan ekonomi bagi keluarga terdampak, saling mendukung secara sosial untuk melakukan pembatasan fisik, serta melakukan tindakan pencegahan komunitas, seperti melakukan penyemprotan disinfektan sarana-sarana umum di komunitas. Di samping itu, juga untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan kemasyarakatan dapat tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tindakan pencegahan penularan di komunitas. Sinergi dan kesadaran kolektif berbagai elemen masyarakat dan pemerintah niscaya akan menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia untuk cepat keluar dari krisis kemanusiaan ini.


IDENTITAS PENULIS 


Nama: Bagus Ilyas

Tema: Kesadaran Dan Kepedulian Terhadap Wabah Covid 19

Prodi/Jurusan: Perbankan Syariah

Lokasi KKN: Kota Daring Kecamatan Daring Kelurahan Daring

Kkn DR: Kelompok 4

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Email : bgsilyas45@gmail.com 



Komentar

Berita Terkini