|

Cctv Peninggalan Ahok Mampu Merekam Kelakuan Gerombolan Perusuh 21-22 Mei

Ombudsman RI melakukan sidak di TMC Polda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2019). - TribunJakarta.com/Anas Furqon Hakim

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | 
BASUKI Tjahaja Purnama alias Ahok BTP pergi dari Jakarta dengan warisan kurang lebih 6.000 kamera CCTV di seantero Ibukota. 

Bahkan CCTV warisan Ahok itu merekam dengan jelas detik-detik Kerusuhan 21-22 Mei.

Lembaga pengawas kebijakan publik Ombudsman RI (ORI) melakukan sidak ke Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2019) malam.

Sidak yang dipimpin oleh anggota Ombudsman Adrianus Meliala berlangsung sekitar 45 menit.

Rombongan tiba di TMC Polda Metro Jaya sekitar pukul 18.55 dan berakhir pukul 19.40.

Rombongan Ombudsman yang berjumlah sekira 15 orang disambut oleh Kasubag Teknlologi dan Informasi (TI) Kompol Purwono di ruang CCTV.

Dalam sidak tersebut, Adrianus mengakui jika CCTV sangat membantu kinerja Kepolisian, terutama untuk mengatur lalu lintas.

"RTMC dan NTMC itu kan salah satu ikon Polri yang amat terasa kegunaannya," kata Adrianus.

"Salah satu jasa terpenting Polri adalah pengaturan lalu lintas.

Ketika itu dipantau lewat CCTV, rasanya amat berguna dibandingkan kalau hanya mengandalkan pandangan mata," tambah dia.

Namun di sisi lain, ia menekankan pentingnya integrasi antara CCTV Polda Metro Jaya dan CCTV Pemda DKI Jakarta.
Adrianus merujuk pada pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan saat kerusuhan 21-22 Mei lalu.

"Pak Gubernur bilang gini, silakan Polri pakai, silakan data diambil.

Mengesankan bahwa belum otomatis tuh," ujarnya.

"Kami menginginkan kalau bisa lebih kompatibel, sehingga data CCTV tadi bisa relay dan direkam oleh Polri.

Jangan sampai sesama pengelola wilayah masih pakai pendekatan pinjam-meminjam," lanjut dia.

Saat kerusuhan 22 Mei, tautan tayangan kamera CCTV sekitar lokasi aksi unjuk rasa tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan.

Publik bisa memantau langsung apa yang terjadi.

Sejumlah peristiwa seperti ambulans berlogo partai politik yang diduga membawa batu, hingga pergerakan massa pada 21 dan 22 Mei malam hari yang ditemukan program "Aiman", diketahui lewat kamera CCTV.

Dari era Ahok

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania memastikan kamera CCTV yang dikelola Pemprov DKI Jakarta bebas diakses publik.

Tak hanya kepolisian, masyarakat awam juga bisa mengaksesnya.

"Itu bebas bisa diakses publik, polisi juga bisa memanfaatkannya," kata Atika, Minggu (9/6/2019).

Menurut dia, dari 7.678 CCTV yang dimiliki DKI, sebagian besar merupakan corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta.

Namun, tayangan kamera CCTV bisa diakses dari situs Jakarta Smart City.
"Ada yang dari Bali Tower, Pemprov cuma dapat feed-nya," ujar Atika.

Atika membenarkan obrolan di media sosial yang menyebut kamera CCTV yang ada saat ini bisa dimanfaatkan sejak era mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Itu perjanjian kerja sama dari tahun 2016, zaman Pak Ahok.

Bagian dari permintaan corporate social responsibility (CSR)," kata Atika. 
Kamera CCTV lainnya, dibeli oleh DKI untuk kebutuhan tertentu seperti pemantauan pintu air dan lalu lintas.

Saat menjabat Gubernur DKI,  Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan bahwa 6.000 kamera CCTV akan selesai dipasang hingga akhir 2016 ini.

Pemasangan kamera CCTV yang dapat medeteksi wajah ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan di Jakarta.

"Kita kan pasang CCTV. Nanti akhir tahun bisa selesai 6.000 yang bisa deteksi muka," ujar Ahok di Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).

Artikel ini dikompilasi dari Tribunjakarta.com dengan judul Lakukan Sidak, Ombudsman RI Harap Polri dan Pemda DKI Tingkatkan Sinergi Penggunaan CCTV, dari Kompas.com dengan judul "Kamera CCTV DKI yang Jadi Sorotan Pascakerusuhan 22 Mei", "Ahok: 6.000 Kamera CCTV yang Bisa Deteksi Muka Dipasang Tahun Ini ", 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul CCTV DKI Rekam Kerusuhan 21-22 Mei, Pemprov DKI Akui Warisan Ahok & Kritik Ombudsman pada Anies.

Sumber: Tribun Jakarta

Editor: Redaktur

Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN 

Komentar

Berita Terkini