Minggu, 15 Juni 2025 | 20:49:23

PLN Perkuat Ketahanan Energi Lewat Gas Domestik, Disaksikan Langsung Presiden Prabowo di IPA Convex 2025

Media Nasional Obor Keadilan| Tangerang, 22 Mei 2025 PT PLN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan energi nasional melalui optimalisasi pemanfaatan gas dalam negeri. Dalam perhelatan The 49th Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, PLN Group menandatangani lima perjanjian kerja sama strategis dengan pelaku industri minyak dan gas nasional dan internasional.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut menyaksikan langsung prosesi penandatanganan tersebut. Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi gas domestik yang besar dan harus dimaksimalkan guna mewujudkan swasembada energi dan mendukung transisi energi nasional.Presiden Prabowo juga menyoroti besarnya beban negara akibat ketergantungan pada impor energi. “Kalau kita tergantung dari impor terus, sumber daya kita sangat besar, dan kita keluarkan hampir 40 miliar dolar tiap tahun yang hal ini bisa sebenarnya dan seharusnya digunakan untuk membantu rakyat kita di bidang-bidang strategis, pendidikan, kesehatan, untuk mengurangi dan menghilangkan kemiskinan. Ini potensi yang bisa kita gunakan,” ujar Prabowo dalam pembukaan acara IPA Convex 2025.

Senada dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa lifting minyak nasional saat ini hanya 580 ribu barel per hari, sementara konsumsi mencapai 1,6 juta barel per hari. “Impor setiap tahun untuk oil and gas menghabiskan kurang lebih sekitar US$ 35 miliar sampai dengan US$ 40 miliar,” jelasnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam kesempatan itu menyatakan bahwa kerja sama tersebut mencerminkan langkah nyata PLN dalam mempercepat swasembada energi nasional yang berkelanjutan. “PLN terus berupaya mewujudkan visi swasembada energi, salah satunya dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar berbasis impor dan memaksimalkan penggunaan gas domestik untuk operasional pembangkit listrik. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” ungkap Darmawan.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem energi yang tangguh dan berdaya saing. “Transisi energi bukan sekadar mengganti sumber energi, tapi membangun ekosistem yang tangguh dan berdaya saing. Kolaborasi dalam teknologi, investasi, dan regulasi akan menjadi kunci untuk mempercepat terwujudnya swasembada energi di Tanah Air,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, PLN menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) bersama Kontraktor Masela PSC (INPEX Masela Ltd., PT Pertamina Hulu Energi Masela, dan Petronas Masela Sdn. Bhd) terkait rencana pemanfaatan Liquid Natural Gas (LNG) dari proyek Abadi LNG.

Empat perjanjian lainnya ditandatangani oleh subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) berupa Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Beberapa di antaranya yaitu pasokan gas sebesar 12 MMSCFD dari PT Pertamina EP untuk PLTGU Muara Tawar, serta amandemen dan novasi perjanjian dengan Pertamina EP untuk pasokan 5 MMSCFD ke PLTGU Tanjung Batu.

PLN EPI juga menandatangani kesepakatan dengan Pertamina East Kalimantan untuk pasokan gas sebesar 36 BBTUD yang dialokasikan ke pembangkit di Tanjung Batu dan Bontang, serta pasokan 0,4 BBTUD dari PT Imbang Tata Alam untuk pembangkit listrik di wilayah NKRI. (*)



Berita Terkait

Komentar