|

Yansen Dupa Bongkar Sejarah Pemekaran Kab. Pulang Pisau Saat Orasi Paslon Edy-Tati

Ket Gambar : pasangan calon (paslon) Edy-Taty sambut simpatisan warga Desa Murya Sari dan desa Kantan Atas, kecamatan Pandih Batu, kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Rabu 22/03/2018.

Pulang Pisau - Kalteng | Media Nasional oborkeadilan.com | Edisi kampanye keberikutnya, pasangan calon (paslon) Edy-Taty sambut simpatisan warga Desa Murya Sari dan desa Kantan Atas, kecamatan Pandih Batu, kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Rabu 22/03/2018.

Dalam acara tersebut enam partai politik (parpol) pengusung pemenang Edy-Taty turut serta memberikan sport, yang orasi tersebut pantau dari panitia pengawas pemilu panwalu dan diamankan TNI-POLRI.

Berkisar 600 orang yang hadir didua desa tersebut mengikuti kegiatan kampanye secara terbatas. selain itu pula yang tak kalah menariknya, selama kampanye berjalan, masyarakat merayu dan meminta baju yang dikenakan tim kampanye Edy-Tay (baju golkar) karena saking simpatiknya mereka hingga beberapa tim Edy-Taty pun rela melepaskan dan memberikannnya meski yang dikenakan hanyalah baju lapisan dalam (kaos dalam).

Suratman, salah satu diantara tim kampanye Edy-Taty selaku pemandu acara dalam kampanye itu telah memberikan kesempatan kepada Yansen dupa yaitu mantan wakil bupati Kabupaten Pulang Pisau untuk menyampaikan orasinya. dalam orasi tersebut, Yansen Dupa yang juga merupakan tokoh masyarakat kabupaten Pulang Pisau menyampaikan beberapa point-point penting agar masyarakat tau sejarah berdirinya kabupaten Pulang Pisau hingga berkembang pesat sampai sekarang.

"Waktu itu Edy Pratowo merupakan anggota DPRD kabupaten kuala kapuas untuk Pandih Batu (kecamatan pandih batu) dan Saya (yansen dupa_red) anggota DPRD kabupaten kuala Kapuas untuk Maliku (kecamatan maliku) termasuk pula didalamnya Edwin mandala (anggota DPRD kabupaten kuala Kapuas). sejak kecamatan Pulang Pisau pemekaran, kami bertiga mengusulkan agar (Pulang Pisau) jadi kabupaten. akan tetapi usul tersebut ditolak oleh Bupati Kuala Kapuas dan 43 (empat puluh tiga) DPRD diantara 45 (empat puluh lima) anggota DPRD yang ada waktu itu. kami bertiga-pun tetap berjuang agar tetap tercapai demi pemekaran Pulang Pisau. akhirnya kami-pun meminta bantuan kepada tokoh-tokoh masyarakat dari Palangkaraya,Jabiren dll untuk Demo dan diketuai oleh Drs. Oberli Metar (dari desa bontoi) yang  menjabat sebagai Asisstant satu.

Kami-pun demo dikantor DPRD kabupaten Kapuas agar terpenuhi permintaan kami. beberapa hari kemudian,upaya kami-pun membuahkan hasil yang baik hingga DPRD dan Bupati kabupaten kuala kapuas menyetujui kecamatan Pulang Pisau menjadi Kabupaten.

Yansen melanjutkan orasinya," jadi Edy Pratowo bukanlah orang yang numpang di sini (Pulang Pisau_red). justru beliaulah salah satu sebagai pejuangan Kabupaten Pulang Pisau. adapun yang lain merupakan mencari nama saja atau bisa jadi mengaku-ngaku saja. kemudian setelah kecamatan Pulang Pisau jadi Kabupaten, Edy Pratowo dipindah tugaskan disini menjadi ketua DPRD dan saya menjadi wakil bupati. setelah priode saya habis, Edy pratowo naik lagi menjadi wakil bupati hingga menjadi bupati kabupaten Pulang Pisau sekarang yang berdampingan denga Rustaty narang.

Yansen Dupa menambahkan," saya menyambut baik keinginan Edy pratowo ingin menjadi Bupati kedua kali dan saya mendukung sekali. kepemerintahan Edy pratowo terbukti merupakan pemerintahan yang baik yaitu diantaranya mendapatkan penghargaan berupa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). dia juga mendapatkan penghargaan dari presiden dalam bidang peningkatan prodoksi pertanian. diantara 524 (limaratus dua puluh empat) bupati dan wali kota seindonesia, Edy Pratowo-lah yang mendapatkan penghargaan tersebut diantara 7 (tujuh) orang bupati dan walikota yang terpilih mendapatkannya. sejak tidak pernah presiden ke kabupaten Pulang Pisau, namun sejak Edy Pratowo jadi Bupati, prisiden sudah 3 (tiga)kali datang kesini (pulang pisau). yang semakin melambungnya kinerja Edy pratowo, beliau mampu mengundang inpestur Raksasa (PT. Naga Buana) untuk mendirikan perusahaanya (pabrik) disini. tentunya hal ini akan memudahkan ekonomi daerah berupa dengan usaha menanam pohon sengon(dilahan masing-masing) yang nantinya dengan harga jual yang memuaskan serta dengan pabrik tersebut dapat menyerap tenaga kerja hingga 5.000.(lima ribu) orang yang jelas mengurangi pengangguran.

Dalam orasinya, Edy Pratowo mengharapkan masyarakat menggunakan hak pilih dan berhati-hati memilih pemimpin," gunakanlah hak pilih dan berhati-hati dalam memilih pemimpin. jangan mudah tergoda dengan janji-janji seperti contohnya janji berupa : bila masyarakat minta ini dan itu mudah saja, itu kecil dan saya janji akan kabulkan bila tidak tepati saya ini dan itu," petahana ini beralasan, janji seperti itu ditakutkan tidak ada dana hingga masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa.,"saya takut kalau janji banyak janji keuangannya tidak ada. jadi masyarat tidak mampu berbuat apa-apa. kalau saya akan melakukan infrastruktur secara bertahap. kedepannya akan dibangun jalan kelompok tani-jalan desa ke kecamatan hingga ke kabupaten. adapun mengenai gajih dibawah UMR itu merupakan kebijakan saya untuk menanggulangi pengannguran darpada tidak ada kerja sama sekali atau tidak digajih seperti guru ngaji dll. perlahan-pun insya Allah menjadi UMP meski bertahap," ujarnya. [ Darto ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini