Medan | Media Nasional Obor Keadilan | Selasa ( 24 / 10 / 2017
). Sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar kata aktivis, ya sering sekali
kita mendengarnya di dunia kampus. Aktivis Mahasiswa, yang pro Aktif dalam berkegiatan di dunia
kampus. Bahkan sangat banyak corak dan warna dalam meliputi pergerakan mereka
yang mengaku atau di akui sebagai aktivis.
Hakikatnya itu semua sebenarnya adalah kekayaan bagi
mahasiswa indonesia yang bijaksana terhadap perbedaan dalam pergerakan, namun
mirisnya menjadi bumerang dan musuh nyata bagi mereka aktivis yang berfikir
ortodoks.
Dan penulis melihat gesekan gesekan yang sering terjadi dalam
pergerakan aktivis, itu terjadi antar aktivis dalam kampus. Inilah penyebab
utama perbedaan tidak menjadi indah dalam pergerakan. Selanjutnya yang sangat
disayangkan adalah peran aktivis dalam lingkungan rumah atau kampungnya. Seakan-akan kampung halaman senyap kehilangan sosok aktivis yang sangat di Agungkan di
dunia kampusnya.
Dan sangat disayangkan aktivis seakan akan kehabisan tenaga
karena berjibaku bergerak dalam dunia kampusnya. Padahal kampung halamannya
berharap besar pada dirinya, namun ketika sampai di dunia kampus ia seakan
terlupakan peran dan tanggung jawab dia di kampung halamannya. Waktu terus
berjalan, semakin maraknya pergaulan bebas, narkoba dan kejahatan sosial
lainnya sampai telah merenggut ke pelosok pelosok desa, bisa jadi itu juga
kampung halaman aktivis.
Apakah aktivis tidak mendengar jeritan tangis dari
para orang tua di kampung halamannya, dikarenakan anak-anak mereka telah
ternodai dengan pergerakan cepat kejahatan seperti seks bebas, miras,
perjudian, perampokan, narkoba dan kejahatan sosial lainnya.
Andai saja seluruh aktivis peka terhadap ligkungan rumah atau
kampung halamannya. Bisa saja kejahatan sosial perlahan akan hilang di muka
bumi, karena aktivis telah sadar akan peran dan tanggung jawabnya sebagai kaum
intelektualis sosialis dan agamis.
Penulis berharap semoga pergerakan para aktivis bukan karena
materi atau jabatan, tapi pergerakan aktivis karena jeritan rakyat bawah dan
panggilan hati dalam diri demi terciptanya masyarakat adil makmur yang di
Ridhoi Allah Swt. ( SUGIARTO| LPKD PB IKAMAN 1 MEDAN |
KETUM HIMMIA | FUNGSIONARIS HMI FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UINSU)