|

TRADISI PERAYAAN BULAN SYURA,LARUNGAN AGUNG DI PANTAI SELATAN CILACAP JAWA TENGAH


Ket foto : foto bersama unsur Muspida Jawa tengah bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di acara tradisi larung agung bulan syura di Cilacap Jawa tengah.

Cilacap Jawa Tengah|Media Nasional Obor Keadilan|Sabtu (23/09), Ratusan masyarakat Desa Glempang Pasir, berduyun-duyun memadati Padepokan Agung Sahyang Jati -Jambe lima gunung Selok dan gunung Srandil, Desa Glempang Pasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap,Provinsi Jawa Tengah.
Mereka memeriahkan ritual ungkapan rasa syukur, larung sesaji atau petik laut di Pantai Selatan, Sabtu (23/09).

Tampak hadir dalam perayaan ritual, Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs.H Heru Sudjamiko, M.si, Wakil Bupati Cilacap Ahmad Edi Susanto, ST, Dandim 0703/Cilacap dalam hal ini diwakili Danramil 08/Adipala Kapten Inf. Tukimin, Kapolres Cilacap, Danlanal Cilacap dan unsur Forkompinda Kabupaten Cilacap, Forkompincam Adipala dan Bhante Bhikkhu Dhammatejo serta Komponen masyarakat setempat.

"Ritual larungan pada dasarnya merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpah rahmatnya, serta ucapan selamat Tahun Baru 1951 jawa kepada segenap Warga Cilacap khususnya, kedepan agar dapat intropeksi diri lagi. Yang pada intinya, kebaikan kemuliaan dan kesejahteraan lahir batin umat manusia. Untuk itu, saya berharap kepada segenap anggota warga penghayat kepercayaan agar dapat menempatkan kesimbangan antara laku dan perilaku serta terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya." Ungkap Wakil Bupati Cilacap Ahmad Edi Susanto saat memberikan sambutan.

Selanjutnya,  Bhikku Dharmmatejo Tera mengemukakan, Dengan segala kemajemukan agama yang ada di Indonesia kita dapat menjalin tali silahturami antara umat beragama, karena dengan demikian akan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan juga dengan acara Ritual ini kita saling mengenal dan saling menghargi antara sesama karena itu merupakan tradisi kita. Kegotong - royongan juga harus kita jaga dengan bukti acara Ritual larungan perayaan Suro ini dapat terlaksana dengan baik. Tradisi budaya merupakan budaya yang dapat mempersatu umat beragam dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" karena merupakan warisan budaya nenek moyang kita, dan Pancasila merupakan landasan dasar negara Republik Indonesia sebagai Idiologi." ujarnya.

Lebih lanjut, sambutan dari wakil Gubernur jawa tengah Drs. H. Heru Sudjamiko,M si menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bhikku Bante Dharmmatejo Tera yang telah mengundang saya dalam acara ini. Selanjutnya sebagai mana kita ketahui bersama tentang Bhineka Tunggal Ika, ini merupakan lambang pengikat untuk menyatukan warga negara kesatuan Republik Indonesia,dan pancasila merupakan Idiologi bangsa Indonesi, oleh kerena itu kita harus bersatu dan tidak boleh bercerai berai. Dengan demikian akan terjalin pemersatu Bangsa. Pancasila mengajarkan pemersatu bangsa, Gotong royong tidak mengenal strata ekonomi, oleh karena itu semua di kemas dalam skala kekeluargaan, demikian juga dengan keseragaman pakaian yang kesemuanya merupakan hasil produksi dalam negeri yang akan menambah devisa untuk negara dan menganjurkan agar tetap menjalin keakraban antar suku, agama yang berpedoman pada Bhineka Tunggal Ika." tutur Drs. H. Heru Sudjamiko,M si

Pada waktu yang sama, Danramil 08/Adipala, Kodim 0703/Cilacap Kapten Inf. Tukimin saat dikonfirmasi menjelaskan, Ritual itu merupakan simbol dari ucapan syukur atas berkah yang mereka dapatkan dari Allah SWT.
Sampai sekarang tradisi ini tetap eksis di tengah budaya modern yang semakin menghimpit. Semoga saja generasi kita dapat melestarikan budaya ini, agar menjadi kebanggaan tersendiri untuk bangsa kita, terutama di wilayah Koramil 08/Adipala." Pungkasnya.(By)
Komentar

Berita Terkini