|

PT. Intertek Utama Servis Terancam Dilaporkan ke Polda Sultra, Ini Penyebabnya

Surat permohonan klarifikasi PT. CMT ke PT. Intertek Utama Servis

OBORKEADILAN.COM| Sultra. PT. Citra Mandiri Tripilar (CMT) menduga ada kejanggalan terhadap kadar ore nikel (Ni) yang di analisa oleh PT. Intertek Utama Servis. Sehingga berujung pada permintaan klarifikasi. Diketahui PT Intertek Utama Servis merupakan perusahaan yang bergerak di surveyor analisa pertambangan.

“PT Intertek Utama Servis kita duga mengurangi kadar ore nikel yang dipasok ke pabrik dan kalau kita merujuk pada analisa poin 1 dan 2 itu jelas terdapat perbedaan hasil analisa kadar Ni, oleh sebab itu kami melayangkan surat klarifikasi agar PT Intertek Utama Servis memberikan penjelasan terkait perbedaan hasil kadar, dan kami meminta penjelasan kronologi prosedur penyelesaian hasil analisa kadar Ni dari dua kapal tongkang tersebut, dan meminta profesional dalam melaksanakan tugas,” tegas Hery Presetyo selaku Direktur Utama PT. Citra Mandiri Tripilar.

Saat itu pimpinan perusahaan PT Citra Mandiri Tripilar dibawah naungan Mandiri Grup, kata Hery saat memberikan keterangan pada sejumlah awak media di kantor PT Citra Mandiri Grup, Selasa (20/8/2019).

Dihadapan jurnalis Heri mengaku sangat kecewa dengan PT Intertek Utama Service. “Masalah ini akan kami laporkan ke Polda Sultra untuk sebatas perdata, bahkan sampai ke Jakarta untuk mempertanyakan masalah tersebut, karena kami merasa di rugikan, terus terang kami kecewa. Bukan hanya perusahaan kami yang dirugikan saja, tetapi tujuh perusahaan juga sepakat menempuh langkah yang sama, kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama,” katanya.

Dijelaskan Hery, kok bisa hasil tes analisa kadar Ni saat pemuatan berbeda jauh dengan kadarnya saat dibongkar di pabrik, perbedaanya jauh sekali. “Kami menduga ada manipulasi hasil analisa kadar nikel milik perusahaan kami, sehingga berakibat menurunanya pendapatan. Perhitungan itu tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah, tapi di tentukan oleh PT Intertek Utama Service, dan harga juga tidak sesuai dengan harga patokan nikel di bursa London Metal Exchange ( LME) dan kami melihat di lapangan itu banyak masalah dan juga kami menemukan sampel tidak tersegel, ini ada apa? Tanya Hery heran.

Seharusnya ujar Hery, PT Intertek Utama Service harus transparan, karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan analisa terhadap kandungan mineral tambang. “Intinya kalau kami dirugikan, kami akan laporkan ke penegak hukum,” tegas Hery mengingatkan. (Usman)ada kejanggalan terhadap kadar ore nikel (Ni) yang di analisa oleh PT. Intertek Utama Servis. Sehingga berujung pada permintaan klarifikasi. Diketahui PT Intertek Utama Servis merupakan perusahaan yang bergerak di surveyor anali

“PT Intertek Utama Servis kita duga mengurangi kadar ore nikel yang dipasok ke pabrik dan kalau kita merujuk pada analisa poin 1 dan 2 itu jelas terdapat perbedaan hasil analisa kadar Ni, oleh sebab itu kami melayangkan surat klarifikasi agar PT Intertek Utama Servis memberikan penjelasan terkait perbedaan hasil kadar, dan kami meminta penjelasan kronologi prosedur penyelesaian hasil analisa kadar Ni dari dua kapal tongkang tersebut, dan meminta profesional dalam melaksanakan tugas,” tegas Hery Presetyo selaku Direktur Utama PT. Citra Mandiri Tripilar.

Saat itu pimpinan perusahaan PT Citra Mandiri Tripilar dibawah naungan Mandiri Grup, kata Hery saat memberikan keterangan pada sejumlah awak media di kantor PT Citra Mandiri Grup, Selasa (20/8/2019).

Dihadapan jurnalis Heri mengaku sangat kecewa dengan PT Intertek Utama Service. “Masalah ini akan kami laporkan ke Polda Sultra untuk sebatas perdata, bahkan sampai ke Jakarta untuk mempertanyakan masalah tersebut, karena kami merasa di rugikan, terus terang kami kecewa. bukan hanya perusahaan kami yang dirugikan saja, tetapi tujuh perusahaan juga sepakat menempuh langkah yang sama, kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama,” katanya.

Dijelaskan Hery, kok bisa hasil tes analisa kadar Ni saat pemuatan berbeda jauh dengan kadarnya saat dibongkar di pabrik, perbedaanya jauh sekali.

“Kami menduga ada manipulasi hasil analisa kadar nikel milik perusahaan kami, sehingga berakibat menurunanya pendapatan. Perhitungan itu tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah, tapi di tentukan oleh PT Intertek Utama Service, dan harga juga tidak sesuai dengan harga patokan nikel di bursa London Metal Exchange ( LME) dan kami melihat di lapangan itu banyak masalah dan juga kami menemukan sampel tidak tersegel, ini ada apa? Tanya Hery heran.

Seharusnya ujar Hery, PT Intertek Utama Service harus transparan, karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan analisa terhadap kandungan mineral tambang. “Intinya kalau kami dirugikan, kami akan laporkan ke penegak hukum,” tegas Hery mengingatkan. (Usman)

Editor : Fratama
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini