|

Perubahan Gaya Belajar Madrasah Ibtidaiyah Di Masa Pandemi Covid-19

Penulis : Marsya Nabila
Foto : Marsya Nabila
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | OPINI | Pendidikan berputar haluan dari biasanya pada sistem belajar mengajar. Yang pada umumnya belajar mengajar pada jenjang madrasah ibtidaiyah (MI) dan sekolah dasar (SD) dilakukan secara tatap muka, saat ini dilakukan secara daring melalui berbagai media social yang ada. Pembelajaran secara daring ini mulai berjalan sejak bulan maret dan april hingga sekarang ini. Pembelajaran secara daring ini membuat semua pihak terganggu, peserta didik, guru, orang tua, masyarakat. Berbagai hal yang menjadi permasalahan ketika pembelajaran daring pada madrasah ibtidaiyah.

Pertama
Siswa sering kali enggan untuk belajar mandiri dirumah, mereka lebih senang bermain, nonton televisi, dan juga bermain game dengan gawai. Sebab dipahami bahwasanya usia peserta didik madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar berada pada masa yang lebih cenderung senang bermain. Siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, sebab mereka hanya diberikan tugas berupa soal-soal yang seringkali mereka tidak memahami mengenai materi tersebut.

Kedua
Tidak semua orang tua memiliki smart phone, sehingga pembelajaran secara daring tidak efektif. Kemudian banyak pula siswa yang berada di daerah yang sulit jaringan internet. Ekonomi juga menjadi persoalan, terkadang mereka berada dalam dilemma yang mana memilih membelanjakan uang untuk makan sehari-hari atau membeli paket internet.

Ketiga
Guru seringkali memberikan tugas berupa soal-soal tanpa penjelasan, sehingga siswa dan orang tua tidak paham bagaimana pengerjaan dari tugas yang diberikan. Bahkan guru pun bingung akan sistem dari pemerintah pusat mengenai penerapan pembelajaran daring ini. Terkadang guru juga menggunakan aplikasi zoom untuk melakukan diskusi secara online agar siswa dapat bertanya mengenai pembelajaran yang mereka tidak pahami.

Keempat
Keakuratan atas hasil pembelajaran menjadi pertanyaan, sebab guru tidak memantau secara langsung apakah siswa benar melakukan penugasan secara mandiri, terlebih saat sekarang ini kurikulum 2013 tidak hanya pendidikan mengenai pengetahuan saja, melaikan spiritual dan social juga. Maka pada masa pendemi ini juga terjadi penyesuaian dalam bagian kurikulum.

Kelima
Seringkali orangtua mempermasalahkan mengenai pihak sekolah meminta orang tua untuk melunasi uang SPP sekolah, banyak orang tua merasa keberatan sebab anaknya tidak belajar secara tatap muka mengapa mereka harus tetap membayar uang sekolah. Hal inilah yang menjadi permasalahan pendidikan pada masa pandemic Covid-19 ini.

Disamping hal ini, pandemi covid-19 tidak menyurutkan semangat peserta didik untuk bersekolah pada tahun ajaran baru dimasa pandemi covid-19 ini. Akan tetapi pembelajaran mengalami berbagai penyesuaian sesuai dengan kebijakan setiap sekolah. Pada madrasah ibtidaiyah menerapkan jadwal masuk sekolah secara bergantian atau bergelombang. Pada minggu ini ada kelas yang belajar secara tatap muka kemudian ada kelas yang belajar secara daring, dan begitu pula sebaliknya pada minggu yang akan datang. Tak lupa ini dilakukan dengan ketentuan atau peraturan protocol kesehatan yang sudah ditentukan dengan tetap mengatur jarak.

Semangat bersekolah ini terlihat dari banyaknya peserta didik yang mendaftar di berbagai sekolah madrasah ibtidaiyah dan juga sekolah dasar yang mereka inginkan dan juga dekat dengan tempat tinggal mereka. Mereka pun mempersiapkan berbagai perlengkapan sekolah yang diperlukan mulai dari seragam dan juga alat tulis.

Profesional guru madrasah ibtidaiyah pada masa pandemic covid-19 ini sangat di perlukan agar guru mengajar dengan berbagai inovasi. Menurut Rusydi Ananda dan Amiruddin (2017:2) Inovasi adalah suatu ide, benda, peristiwa, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang. Rusdiana (2014:46) menjelaskan inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan, dalam hal ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan baik lembaga sekolah maupun system pendidikan nasional. Inovasi itu dapat berupa penyesuaian materi dengan kehidupan sehari-hari. Seperti inovasi pembelajaran dimana siswa diminta untuk membuat video. Misalkan pembelajaran menjaga kebersihan tubuh, pada video itu siswa menjelaskan secara langsung pada tubuhnya bagaimana menjaga kebersihan tubuh dengan menunjukkan bagian-bagian pada tubuhnya. Kemudian pada pembelajaran IPA dapat dilakukan membuat video atau membuat pengamatan dengan menjaga tanaman dengan menyiramnya dengan air lalu mengamati setiap harinya, dengan tujuan mereka dapat menjelaskan dan memahami proses fotosintesis. Dan masih banyak inovasi lain yang lebih sesuai dengan keadaan sekarang ini.

Sehingga pada masa pandemic covid-19 ini tentunya kita harus menyesuaikan diri kita dengan perubahan yang diterapkan saat ini. Akan tetapi perubahan ini tidak membuat kita berhenti melangkah untuk melakukan aktivitas kita terutama dalam hal pendidikan.

Penulis : Marsya Nabila
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Kampus : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
Peserta KKN-DR Kelompok 24
Komentar

Berita Terkini