|

Terjadi Pemerkosaan Terhadap Kaum Intelektual, Mengapa Demikian Bertolak Dari Kenyataan Yang Terjadi Di Bumi TTS Ini


Ket Gambar : foto para guru honorer. 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Selasa, ( 08/01/19 ) Nasip para guru-guru honorer yang jam mengajarnya dari pagi hingga jam 1-2 siang tetapi hanya di hargai dengan Rp. 300.000 perbulan, ini memang sangat di sayangkan sekali.

Maka kita harus memperjuangkan nasip saudara-saudari kita guru honerer ini, karena mereka mempunyai jam mengajar melebihi guru PNS, dan terdapat beberapa Sekolah di Pemeritahan TTS yang guru PNS memberikan jam mengajarnya kepada guru honorer tapi intensifnya diterima oleh guru PNS ini harus ditegaskan benar dari Dinas. Hal ini disampaikan oleh Marten Tualaka Wakil ketua komisi IV DPRD TTS.

Kita harus mendorong agar menaikan intensif guru honorer sesuai dengan UMR, karena pedidik sejahterah pasti pendidikan TTS baik, pendidikan di daerah ini baik tentunya mampu merubah kampung dan daerah jadi perlu diperhatikan hal ini.
Pendeta Daud Jhon Tafuli menyampaikan pada kesempatan yang sama di pertemuan keluarga besar Amanatun di Kota Kupang Selasa, 08 Januari 2019 pagi tadi bahwa pendidikan hari ini tidak bisa menggunakan metode lama atau kurikulum lama.

Karena pada jaman meleniel ini kita harus mampu menyesuaikan dengan karakter anak bangsa hari ini, kita harus membimbing mereka benar-benar karena tantangan masa depan makin sulit.
Maka tanggung jawab kita hari ini harus membangun pendidikan yang layak dan bermutu, maka kita mengajak Pemuda dan Mahasiswa untuk bersatu padu dan bergandeng tangan dengan pemrintah daerah dalam Hal ini PEMDA TTS untuk menyiapkan anak daerah dengan baik  hingga suatu kelak nanti mampu bersaing.

Hal senada yang disampaikan oleh Dosen STAK Negeri Kupang, Jitro Ati pada pertemuan yang sama, ia mengatakan bahwa anak didik mau cerdas dan tidaknya itu ditentukan dengan metode yang digunakan oleh pendidik.

Metode pengajaran para masa sekarang kita harus rubah agar memuaskan hati para murid tentunya gampang kita mengendalikan kognitif anak itu sendiri apalagi Psikomotoriknya tentu saja pasti bisa diarahkan.

Tapi catatan terpenting untuk orangtua murid juga harus berpartisipasi aktif dalam membimbing anak di rumah agar anak itu terbiasa pada hal-hal yang baik demi membangun Kampung.(Yulius Tamonob)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini