Gambar Ilustrasi
Ditemui di lokasi kejadian yang beralamat di Remu Kota Sorong kemarin, korban mengungkapkan bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIT - 04.00 WIT Jumat 1 Juni 2018 pekan lalu saat ia memutuskan untuk bermalam di rumah yang pernah ditinggali pelaku bersama istrinya.
Rumah tersebut, kata korban, merupakan warisan almarhum neneknya yang dipercayakan kepada tantenya bersama pelaku untuk dijaga, jadi sejak sebulan yang lalu, tante saya (istri pelaku, red) dan pelaku sudah tinggal bersama karena dia (pelaku, red) sering melakukan tindakan kekerasan ke tante saya, ungkap pelaku. Tante saya tetap tinggal di rumah itu, sementara pelaku tinggal di tempat lain. Pelaku juga sudah mengangkat seluruh barang-barangnya dari rumah tersebut, lanjutnya.
Lanjut korban, saat itu salah satu pamannya yang berdomisili di Timika meninggal dunia maka tantenya berangkat ke Timika, ketika rumah tersebut kosong, tantenya meminta dirinya untuk mengecek kondisi rumah berhubung saat itu sedang turun hujan, jadi selama ini saya tinggal di Km 10 karena pada hari itu hujan, tante saya meminta tolong untuk mengecek rembesan air, saat itu saya langsung ke rumah tersebut untuk mengecek keadaan rumah, karena saat itu sudah kemalaman, korban kemudian memutuskan untuk bermalam di rumah tersebut. Ia pun mengutak atik ponsel miliknya dan akhirnya tertidur pada pukul 01.00 WIT namun sekitar pukul 03.00 WIT, korban terbangun dari tidur karena bekapan seseorang yang awalnya tidak ia kenali, jadi waktu itu saya tidak tahu kalau yang membekap saya adalah pelaku, berhubung waktu itu lampu mati, Itu yang saya heran, padahal sebelum tidur saya tidak matiin lampu, saya curiganya dia yang nation lampu, lugas korban.
Korban akhirnya mengetahui bahwa orang yang membekap dirinya adalah MB setelah ia melakukan perlawanan dan pelaku mengatakan “kamu diam, kalau tidak saya pukul kamu.
“Waktu saya dengar suaranya, baru saya tahu kalau dia MB, dari suaranya saya yakin sekali kalau itu MB, setelah itu dia kembali bertanya dimana tante mu? Di situ saya langsung menjawab Timika", terang korban.
Setelah itu, sambung korban, ia kembali melakukan perlawanan hingga pada akhirnya pelaku yang saat itu sudah tidak berbusana menempelkan pisau ke lehernya. "Ketakutan melihat pisau yang menempel dilehernya, korban akhirnya berhenti melakukan perlawanan".
Korban akhirnya kembali melawan setelah pelaku mencoba menurunkan celananya. ”Di situ saya terus melakukan perlawanan hingga kepala saya terbentur di tembok", kata korban, Korban kemudian meremas alat kelamin pelaku hingga pelaku melepaskan cengkramannya. ”Setelah tangannya tidak ada di badan saya, saya langsung berteriak tolong-tolong", ungkap korban.
Pelaku yang saat itu ketakutan langsung berkata kepada korban “saya kira kamu istriku”. Setelah berkata demikian, pelaku akhirnya melarikan diri melalui pintu belakang. ”Diruangan samping kamar itu kan lampunya tidak dikasi mati, jadi pas dia lari melewati ruangan itu, baru saya dapat lihat dengan jelas sosoknya", ungkap korban.
Lanjut korban, saat itu ia langsung berlari keluar rumah untuk mencari pertolongan dan bertemu dengan tetangganya bernama Samsir. Baru saja ingin menceritakan kejadian yang menimpanya kepada Samsir, korban dikejutkan dengan kemunculan MB yang langsung berseru “kamu lapor sudah”.
Setelah merasa aman, kata ia kembali masuk ke dalam rumah dengan maksud untuk mengamankan pisau yang dipakai pelaku untuk mengancamnya namun di saat bersamaan, pelaku juga berusaha masuk ke dalam rumah sehingga saling dorong mendorong pintu pun terjadi di antara keduanya karena pelaku lebih kuat, korban akhirnya memutuskan untuk kembali keluar dari rumah.
“Setelah saya di luar rumah, saya langsung telephone sepupu saya. Disitulah saya beserta sepupu saya masuk ke dalam rumah dan menemukan celana dalam milik MB, setelah mendapatkan celana dalam itu, saya beserta sepupu saya langsung membuat Laporan Polisi (LP) di Mapolres Sorong Kota ", tuntas korban yang masih terlihat sangat trauma pasca kejadian tersebut.
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Cristy Pancasakti Siregar yang hendak dikonfirmasi terkait kasus tersebut belum dapat memberikan keterangan resmi, Selasa (5/6). Melalui pesan WhatsApp-nya kepada Wartawan, orang nomor satu di jajaran Polres Sorong Kota ini hanya menyampaikan bahwa pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.(Oriyen)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan