|

Ikatan Mahasiswa Sasak (IMSAK) "Potret Kemaritiman Ala Jokowi -Jk".


JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN, Jakarta, Selasa 8 Mei 2018.IMSAK (Ikatan Mahasiswa Sasak) dalam diskusi nya di Kopi Perjuangan Senin (7/05) Malam di JL Cikini Jakarta Pusat. DiHadiri Narasumber Husni Mubarok Pemerhati Kemaritiman PBNU dan Bahtera Banong dari Kahmipreneur.

Supiandi, Kandidat PhD Bidang Ekonomi Maritim dari Universitas Untwerpen Belgium mengatakan " Terpilihnya Jokowi-Jusuf Kalla menjadi babak baru Pembangunan Ekonomi Maritim Indonesia, Indonesia pernah mengalami kejayaan di bidang maritim. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sebagai bukti kejayaan Nusantara dalam menguasai Maritim menguasai perdagangan di seluruh Asia Tenggara".

"Dalam Nawacitanya Pemerintahan Jokowi-Jk, isu kemaritiman menjadi salah satu fokus kebijakan yang dikerjakan secara serius. Setelah berjalan 3 tahun sektor kemaritiman memiliki dampak yang besar terhadap Perekonomian Nasional. Yang populer Program tol laut mampu menurunkan disparitas harga, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia bagian Timur, Berdasarkan data PT Pelindo IV, di Wamena harga semen yang semula Rp 500 ribu per sak turun 40 persen menjadi Rp 300 ribu. Begitu juga di Puncak Jaya harga semen yang dulunya seharga Rp 2,5 juta turun 28 persen menjadi Rp 1,8 juta, sedangkan di Nabire harga semen yang dahulu Rp 85 ribu turun menjadi Rp 75 ribu.
Di bidang Penegakan kedaulatan Maritim, sampai akhir tahun 2017 sudah 317 armada kapal pencuri ikan yang ditenggelamkan".

Meningkatnya jumlah produksi ikan tercatat tahun 2014 hanya 20,84 juta ton dan menjadi 23,26 juta ton pada 2017. Peningkatan produksi tersebut salah satunya juga dipicu oleh bertambahnya jumlah kapal perikanan, pemerintah telah memberikan bantuan kapal perikanan sebanyak 755 unit".

Dalam meningkatkan Pertumbuhan ekonomi dari sektor maritim diskusi ini juga meminta agar Pemerintah perlu melakukan beberapa hal seperti " Meningkatkan Sinergitas antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Perbaikan infrastruktur Pelabuhan di jalur tol laut, Pemerintah perlu membangun Galangan kapal di Indonesia bagian timur, Karena Mayoritas industry galangan kapal saat ini berada di Indonesia bagian barat, Padahal 90% kapal Tol Laut beroperasi di Indonesia bagian Timur dan mengkaji kembali rute yang di lalui oleh tol laut saat ini (opsi Pembukaan rute baru), Yang terakhir,  Peningkatan Sumber Daya Manusia di sektor maritim dan mendesain kembali kurikulum SMK dan Politeknik Kelautan berorientasi kebutuhan industri maritime, Penyediaan beasiswa dan dana riset sector maritime.( David )

Penanggung Jawab : Obor Panjaitan 
Komentar

Berita Terkini