Gambar Istimewa : Photo bersama Pjs Bupati Barito Utara H. Sapto Nugroho dan Dandim 1013 Muara Teweh Letkol (Arh) Abraham Karelo, beserta Kasdim Mayor (Inf) Raynol Rahat Tambunan, usai melakukan pertemuan membahas persiapan TMMD di Muara Teweh, Kamis (22/3) kemarin.
Barito Utara - Kalteng | Media Nasional Obor Keadilan | Komando Distrik Militer 1013 Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dalam waktu dekat akan melaksanakan Program Tentara Manuggal Masuk Desa (TMMD) di wilayah Kecamatan Teweh Timur, membuka ruas jalan desa sepanjang 15 kilometer di wilayah mulai 4 April hingga 3 Mei 2018 mendatang.
Dalam sambutannya Pjs Bupati Barito Utara H. Sapto Nugroho, menyampaikan," Terimakasih kepada Kodim 1013 Muara Teweh dan jajarannya karena sudah memberikan kontribusi terhadap Pembangunan Dearah selama ini diantaranya sumbangsih TNI-AD melalui program (TMMD) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat," katanya.
Menurut Sapto, jalan yang dibuka itu dari Gelana wilayah Desa Benangin III menuju ke jalan negara arah Lampeong dan Desa Sampirang II nantinya jalan ini tersambung dengan jalan desa lainnya.
Letkol (Arh) Abraham Karelo, S.sos, Dandim 1013 Muara Teweh mengatakan," Dalam kegiatan TMMD tahun 2018 ini, yakni pengerjaan jalan tembus dari Desa Benangin III menuju Desa Gelana sampai ke Desa Sampirang II, dengan jarak sekitar 150 kilo meter, jalan yang akan dikerjakan ini nantinya akan tembus ke jalan poros menuju Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei," terangnya.
Untuk pelaksanaan menunjang kegiatan ini, kita sudah mersiapkan personil baik dari Kodim dan Koramil bahkan dari satuan Kompi kipan-C dengan menurunkan 150 personil ke Kecamatan Teweh Timur untuk membuka jalan sepanjang 15 kilometer dengan lebar delapan meter tersebut," ungkapnya.
"Berhubung volume pekerjaan cukup banyak, saat ini pihak Koramil bersama pemerintah kecamatan dan warga sudah mulai merintis pekerjaan dengan memberi tanda pada lahan milik warga. Jadi warga sendiri yang memberi tanda, jalan tersebut lewat lahan yang mana, apakah lewat pinggir atau langsung di tengah," jelas Abraham.
"Dengan terbuka akses jalan ini nantinya masyarakat tidak lagi melewati jalan Padat Karya yang menelusuri sungai, sebab berdasarkan informasi dari warga apabila curah hujan tinggi dan air sungai naik, maka jalan akan tenggelam sehingga tidak bisa di lalui sepeda motor, sarana seperti mobil pun juga tidak bisa masuk melewati jalan tersebut," tambahnya.
Program TMMD itu secara umum dalam UU TNI diartikan sebagai membantu tugas Pemerintahan di Daerah, yakni bagian dari komitmen TNI Angkatan Darat untuk ikut membangun Bangsa dan Negara bersama komponen Bangsa lainnya (dalam hal ini TNI bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama seluruh jajarannya) secara sinergi dan berkesinambungan. Program ini berupa akselerasi kegiatan Pembangunan di Daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan, dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana. [ Anung ]
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan