|

PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK SELAMA PENDEMI COVID-19

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN| Selasa (4/08-2020), Wabah virus corona sampai saat ini masih terus menghantui sejumlah negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Virus yang pada awalnya melumpuhkan Kota Wuhan-China kini juga berdampak di Indonesia dengan jumlah kasus yang terus mengalami peningkatan setiap harinya.

Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut virus SARS-COV-2 yang menyerang proses pernafasan dan memiliki dampak mulai dari yang ringan seperti pegal-pegal ringan, bersin atau batuk hingga dampak berat seperti susah bernafas tanpa bantuan alat pernafasan. Berdasarkan data terkini per tanggal 10 april 2020 jumlah positif mencapai angka fantastis, 3.293 jiwa. Jika melihat kebelakang, Indonesia me-release berita terkait kasus covid-19 pertamanya pada tanggal 2 maret 2020, namun belum menginjak 2 bulan, 280 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat terserang virus mematikan ini (covid19.go.id)

Di tengah pandemi covid 19 aktifitas belajara anak juga terganggu di karenakan di terapkannya social distancing yang menyebabkan proses belajara tatap muka secara langsung di hentiksan sementara waktu, sehingga proses belajara mengajar di lakukan secara daring, sehingga peran orang tua harus lebih ekstra dalam pendidikan anak , karena sebagai orang tua memiliki tanggung jawab dalam memepersiapkan anak anak nya menjadi orang yang berguna kelak.

Bagi umat islam pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting keberadaannya di dalam kehidupan yang mana dengan pendidkan uamt islam dapat menjalankan roda kehidupan dengan baik dan teratur. Dan pada intinya pendidkan dapat di artikan sebuah kemampuan yang dinamis dari setiap individu, yang mana itu bias di lihat dari bahwa pendidikan dapat mempengaruhi emosional, sosial, pada seseorang.

Sedangkan Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3: 2002).

Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup.

A Tafsir (2012) menyebutkan, pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dikatakan pertama karena memang anak mendapatkan pendidikan pertama kali di lingkungan keluarga, yakni orang tua, ayah dan ibunya. Sementara dikatakan utama karena yang paling utama mendidik anak adalah orang tua.

Bertugas sebagai pendidik dalam keluarga adalah ayah dan ibu. Merekalah yang memiliki tugas dan tanggung jawab pertama dalam mendidik anak-anaknya di rumahnya. Ayah dan ibu memiliki kewajiban memberikan asuhan, arahan, dan bimbingan kepada anak-anaknya. Orang tua merancang berbagai aturan yang harus dipenuhi oleh anak-anaknya di rumah walaupun tidak tertulis.

Peran orang tua dalam pendidikan anak, jelas dan tegas bahwa mereka adalah pendidik yang utama dan pertama. Pertama karena merekalah yang memberikan pengajaran, pendidikan, apapun itu untuk perdana kalinya. Utama, karena merekalah yang memiliki tanggung jawab, kewajiban, dan kuasa untuk menjadikan anak seperti apa.

Hanya saja banyak dari orang tua yang kurang sadar atas tanggung jawab nya sebagi sekolah pertama bagi anak anak nya, itu bisa di lihat dari banyak orang tua yang peduli untuk memberi kan pendidikan langsung kepada anaknya. Di tambah di masa pandemic corona yang mana peran orang tua sangat utama bagi anak anak dalam pencapain pembeljaran yang efektif baik dalam segi kognitif, afektif maupun psikomotorik anak .

Menurut penulis ada beberapa peran orang tua yang perlu di lakukan orang tua. Adapun bentuk peran orang tua dalam pendidikan agama islam anak selama covid 19 adalah :
Mengontrol ibadah anak semasa covid 19
Menurut penulis mengontrol ibadah sorang anak sangat penting, yang mana menjadi kewajiban nya kepada sang pencipta, agar tetap menjalankan kewjiban nya walau dari rumah seprti ibadaha wajib maupun sunnah, di tambah juga melatih yang mana juga berpengaruh kepada kepridan kepribadian seorang anak yang melatih nya menjadi pribadi yang luhur dan juga disiplin, yang kedepan nya akan menjadinya calon generasi ummat yang luar biasa.
Mengontrol belajar anak semasa covid 19

Tak lepas juga islam menganjurkan agar tetap menimbah ilmu dalam aspek apa saja baik juga dalam keadaan apa saja , termasuk selama pandemic covid 19 ,orang tua harus tetap memantau beljara anak sesui prokolo kesehatan. Di tambah pembeljaran di lakukan secara online dari rumah sehingga orang tua harus aktif dalam memnatau belajar anak agar pembelajaran yang di lakuakn secara online tetap menjadi pembeljaran yang efektif untuk perkembangan kognitif anak.

Mengnotrol kesehetan anak semasa covid 19

Menurut penulis mengontrol kesehatan anak juga menjadi peran yang sangat penting, karena ada pepatah islam megatakan "fikiran yang sehat terdapat pada badan yang sehat" jadi kesehatan anak menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan agama islam itu sendiri ,karena dengan badan yang sehat seorang anak akan lebih baik dalam menjalankan aktifitas baik dari segi iabdah, beljara dan aktifitas lainnya.

Penutup
Peran orang tua dalam pendidikan agam islam anak adalah sebuah keharusan bagi setia setiap orang tua ,karean orang tua adalah sekolah pertama bagi anak anak. Dan orang tua menjadi orang yang paling dekat dan paham di setiap pertubuhan anaknya, di tambah dengan semasa pandemi covid 19 yang mengharus kan pembeljaran di lakukan dari rumah sesui protocol kesehatan yang peran orang tua sangat di butuhkan dalam memamntau perkembangan anak.

Peran orang tua juag akan menjadi ekstra selama pandemi ,baik pengontrolan orang tua dari segi ibadah, belajar mau pun yang lainnya. Sehingga seorang anak tetap melakukan aktifitas yang produktif sesui yang di anjurakan oleh pendidkan agama islam. [◇]


Penulis: khairuddin Bangun, jurusan Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Negri Sumatera Utara, Peserta KKN-DR 170 Tahun 2020.
Komentar

Berita Terkini