|

Ketulusan Hati Seorang Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan Nuansa Islami

PenulisRizka Ayuningtias

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN |Jumat (14/8-2020), Guru sangat memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah peranan seorang guru. Guru, selain mengajar, mendidik dan membina akhlakul karimah, guru juga sebagai teladan bagi siswanya serta menjadi orang tua kedua yang mendidik siswa disekolah. Di Indonesia sendiri merupakan Negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Seperti yang kita ketahui krisisnya moral anak bangsa di Indonesia sangatlah memprihatinkan kita semua, maka dari itu peranan seorang guru Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan untuk menata akhlak anak bangsa, dengan mengajarkan nuansa Islami keseluruh lembaga Pendidikan yang ada di Indonesia.

Dilembaga Pendidikan umum kurang sekali perhatian dalam nuansa Islaminya, karena di sekolah umum hanya mendapat asupan pendidikan Agama Islam yang sedikit berbeda dengan lembaga pendidikan Madrasah yang memang asupan pendidikan Agama Islamnya sangat baik.

Moral keagamaan siswa saat ini hampir terlupakan khususnya dikalangan anak milenial sekarang yang sudah terbawa oleh perkembangan zaman yang semakin hari semakin tidak dapat dikontrol. Dari sini guru Agama Islam sangatlah bertanggung jawab untuk mendidik, mengembangkan ilmu pengetahuan Agama, dan menanamkan keimanan pada diri siswanya.

Membimbing kerohanian siswa, menumbuhkan sikap beradap siswa, dan menanamkan toleransi antar umat beragama, dalam artian toleransi itu mengajarkan anak didik untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan sekalipun perbedaan Agama, dan batasan toleransi umat beragama yaitu dengan menghargai dan tidak menghina mereka.  Ketulusan hati seorang guru Pendidikan Agama Islam dalam memberikan Ilmu Agama Islam yang dimiliki dan menanamkan moral yang berakhlakul karimah kepada siswa.

Guru Pendidikan Agama Islam memberikan ajaran mengenai Agama Islam bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai Insan yang taat kepada Allah dan membentuk karakter siswa yang Islami dan membentuk akhlakul karimah agar mereka dapat memahami fitrahnya sebagai makhluk Allah Swt. Bimbingan nuansa Islami yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam kepada siswanya bertujuan untuk memotivasi siswa yang sedang berada dalam fase diberikan cobaan oleh Allah agar siswa tersebut dapat menjalaninya dengan ikhlas dan membuat siswa menyadari akan hal yang mugkin siswa kerjakan yang tidak disukai oleh Allah.

Guru Pendidikan Agama Islam sangatlah besar tanggung jawabnya kepada Allah, karena mereka menyebarkan agama Islam keseluruh lembaga Pendidikan, jika salah dalam menyampaikan suatu hal yang berhubungan dengan Islam dan jika siswa mengikuti nya maka dosanya akan sangat berdampak ke Guru Pendidikan Agama Islam tersebut, banyak anak sekarang yang tidak mementingkan adabnya dan akhlak yang baik yang harus dimilikinya sehingga membuat mereka jauh dari Agama, anak sekarang hanya mementingkan kesenangan sesaat yang terjadi didunia ini mereka tidak mementingkan akhirat.

Nah, sebagai seorang Guru Pendidikan Agama Islam, kita harus bisa menjadikan anak bangsa yang berakhlakul karimah, yang lebih mementingkan akhirat dari pada dunia.

DiIndonesia merupakan Negara yang sangat menghargai perbedaan dan menghargai Hak Asasi Manusia. Seperti yang kita ketahui dari perbedaan itu banyak sekali timbul konflik diantara bangsa Indonesia, terlebih lagi dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dan isu-isu yang ada saat ini semakin membuat anak bangsa menjadi anak yang kekurangan moral dan akhlak, maka guru Pendidikan Agama Islam sangatlah berperan penting untuk mengeluarkan anak bangsa dari rusaknya pergaulan dunia, dengan cara memberikan pembelajaran disekolah dengan mengedepankan akhlak dan ilmu Agama dibandingkan ilmu yang lainnya, bukan berarti Ilmu yang lain tidak penting, hanya saja anak sekarang lebih membutuhkan asupan ilmu Agama yang diberikan oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam.

Peran penting seorang guru sebenarnya itu membentuk akhlakul karimah anak bangsa, dan begitu juga dengan para peserta didik mereka menginginkan seorang guru yang memilki ketulusan hati dalam mendidik dan membentuk akhlak mereka,  karena jikalau tidak ada ketulusan hati seorang guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk bangsa dan anak yang bernuansa Islami, maka anak-anak yang ada saat ini akan menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadinya.

Selain memiliki ilmu yang baik guru Pendidikan Agama Islam juga harus mampu mengamalkan sikap yang baik dan memberi contoh kepada anak didik dan anak-anak yang ada didunia. Jadilah guru Pendidikan Agama Islam yang cerdas dan mampu membuat anak bangsa menjadi anak yang yang berakhlakul karimah dan menjadi manusia yang mampu mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Maka guru Pendidikan Agama Islam itu harus memiliki hati yang tulus dalam memberikan contoh yang baik bagi anak-anak bangsa. Jangan sampai seorang guru Pendidikan Agama Islam di nilai tidak baik di lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara, maka itu akan membuat anak bangsa berfikir bahwa semua yang dikatakan dan diajarkan nya kepada anak didiknya hanya sebatas pengajaran tidak untuk diamalkan. Maka, jika kita ingin anak didik melakukan hal yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan Allah dimulailah dari seorang pendidik yang harus melakukan hal baik yang telah kita sampaikan kepada orang lain. (*)

Identitas Penulis

Nama     : Rizka Ayuningtias
Kampus : Universitas Islam Negeri  
                   Sumatera Utara

Prodi     : Pendidikan Agama Islam
Fakultas: Ilmu Tarbiyyah dan   
                   Keguruan 

Kelompok KKNDR 172.
Komentar

Berita Terkini