|

Kasus Dugaan Money Politik Anwar Kiah Sudah Kadaluarsa


Oborkeadilan.com | Rote Ndao  |  Sebelum  Pemilu 17 April 2019. caleg Partai Demokrat Welem Paulus melaporkan Yusuf Mandala warga Lekik Desa Oelunggu bersama Stefanus Rada ke Bawaslu Kabupaten Rote Ndao dengan dugaan money Politik. Bahkan Welem, melaporkan Yusuf Mandala karena diduga terlibat money politik dengan bukti memberikan sejumlah uang senilai Rp400 ribu, kepada dua warga Desa Oelunggu Stefanus bersama istrinya untuk memilih calon Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, berinisial Anwar Kiah.

Berbagai saksi telah dipangil untuk diperiksa, termasuk terduga Anwar kiah, namun tidak ada bukti, bahkan kasus tersebut telah kadaluarsa tanggal 8 Mei 2019, dan Bawaslu tidak dapat memutuskan karena tidak ada bukti.

Rabu, 8 Mei 2019, Ketua Bwaslu Rote Ndao, Tarsis Tomeluk,SH. Diminta komentera via telepon terkait keputusan Gakumdu dan kasus tersebut batas akhir 8 Mei 2019, Tarsis menepis bahwa dirinya lagi mengikuti Pleno tingkat Provinsi sehingga dirinya tidak bisa memberikan jawaban, bahkan menyarankan media untuk menanyakan kepada Angota Bawaslu Rote Ndao, Hasan S. Selolong, saat media ini mendatanggi kantor Bwaslu dan menayakan hasil pertemuan Hasan dengan pihak Gakumdu terus mengelak bahwa ketua tugas luar.

Informasi dihimpun media ini menyebutkan Bawaslu sengaja mengulur agar anwar kiah tidak melapor Balik welem Paulus pencemaran nama baik kepolisi

Kasus ini berawal tanggal 16 April  2019 atau sebelum pemilu 17 April 2019 caleg Partai Demokrat Welem Paulus melaporkan Yusuf Mandala warga Lekik Desa Oelunggu bersama Stefanus Rada ke Bawaslu Kabupaten Rote Ndao dengan dugaan money Politik.

Menurut Welem, dirinya melaporkan Yusuf Mandala karena diduga terlibat money politik dengan bukti memberikan sejumlah uang senilai Rp400 ribu, kepada dua warga Desa Oelunggu Stefanus bersama istrinya untuk memilih calon Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, berinisial Anwar Kiah.

Terkait dengan tudingan Welem, Anwar Kiah pun dengan tegas membantahnya.

Bahkan, dirinya akan Polisikan Welem Paulus ke Polres Rote Ndao. Ia menduga ada agenda terselubung dibalik fitnah yang dituduhkan oleh Welem kepada dirinya untuk mendapatkan kursi di DPRD.

“Usai pleno saya akan polisikan Welem Paulus karena dugaan pencemaran nama baik, sehingga Welem tidak lagi beropini seolah-olah saya bayar orang untuk memilih,” kata Anwar kepada wartawan Senin (22/4).

Diketahui sebulumnya diberitakan media ini bahwa Calon Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, Welem Paulus, melaporkan Yusuf Mandala warga Lekik Desa Oelunggu bersama Stefanus Rada ke Bawaslu Kabupaten Rote Ndao dengan dugaan money Politik.

Menurut Welem, dirinya melaporkan Yusuf Mandala karena diduga terlibat money politik dengan bukti memberikan sejumlah uang senilai Rp400 ribu,kepada dua warga Desa Oelunggu Stefanus bersama istrinya untuk memilih calon Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, berinisial AK.

Namun, Yusuf Mandala membantah bahwa ia melakukan money politik. Bahkan, ia merasa dijebak oleh Welem dan untuk mengakui bahwa pemberian uang suap itu atas perintah Anwar Kiah, (Caleg PKB).

“Kami memang sudah berteman lama dengan Anwar Kiah sejak masih muda. Terkait pemberian uang empat ratus ribu kepada Stefanus Rada itu murni karena yang bersangkutan perlu di bantu. Tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung,” ujar Yusuf, Selasa (16/4).

Hanya saja, kata Yusuf, dirinya saat ini tengah berteman baik dengan Anwar. Maka rival politiknya menganggap itu bagian dari money politik. Sehingga pemberian uang dikaitkan dengan persoalan tersebut. Namun demikian kata dia, masyarakat sudah cerdas.

Hingga berita diturunkan Bawaslu belum memberikan penjelasan terkait dengan laporan dugaan manoney politik yang dilaporkan oleh Welem Paulus, karena masih dalam pengumpulan bukti.

Sementara itu, Anwar Kiah Caleg PKB nomor urut 1, ketika dikonfirmasi terkait dengan money politik yang diduga dilakukan oleh pendukungnya, dengan tegas ia menampiknya dan mengaku tidak pernah memberikan uang kepada siapapun dengan tujuan untuk mempengaruhi orang dalam Pileg.

Bahkan dengan tegas Ia mengancam akan melaporkan balik Welem Paulus dengan dugaan pencemaran nama baik.

“Ini adalah sebuah politik busuk yang merusak citra saya, apalagi hari ini adalah masa tenang, besok 17 April adalah Pileg dan Pilpres 2019, dengan menggiring opini seolah-olah saya money politik untuk menjegal saya,” tegas Anwar.

Ia mengaku setiap kali pergi sosoalisasi membawa specimen kertas suara, tidak pernah memberikan uang, yang dimaksud money politik.  “Oleh karena itu, saya mohon kepada pendukung agar tenang,saya akan melaporkan ke polisi karena pencemaran nama baik malam ini juga,” tegas Anwar.

Reporter : Dance Henukh
Editor :Redaktur
Penanggung Jawab Berita :Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini