Media Nasional Obor Keadilan | Dalam beberapa hari ini, beberapa lembaga survei merilis data tentang elektabilitas capres dan cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Survei yang dilakukan pada pertengahan Maret lalu telah diumumkan pada awal April.
Komentari survei Litbang Kompas, Priyo Budi sebut rakyat sedang menghukum IncumbentIndonesia masuk peringkat buncit negara paling aman buat perempuan survei HSBC: mayoritas orang indonesia masih khawatir hidup di masa pensiun.
Dari data sejumlah lembaga survei, terungkap selisih elektabilitas antar calon presiden. Berikut ini sejumlah prediksi elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin vs Prabowo Subianto-Sandiaga Uno:
1. LSI Denny JA: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 20%
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, elektabilitas pasangan capres-cawapres 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memilih jauh capres-cawapres 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan selisih 20 persen.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 hingga 63,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi 36,8 hingga 43,2 persen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ardian Sopa menjelaskan, angka eletabilitas masing-masing capres dibuat dalam bentuk range elektabilitas. Hal ini dilakukan karena pilpres tinggal menghitung hari. LSI telah memperhitungkan angka capabilitas elektrik, margin of error dan asumsi golput proporsional. Untuk itu diperlukan proyeksi elektabilitas.
Survei dilakukan 18-26 Maret 2019, dengan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan dengan tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error sebesar 2,8 persen.
2. Indikator: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 18%
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei pasangan capres-cawapres jelang Pemilu 17 April mendatang. Hasil pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 55,4 persen dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 37,4 persen. Efek selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi 18 persen.
Survei dilakukan pada 22 hingga 29 Maret 2019 dengan survei seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum yang telah diperoleh 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah kompur disurvei.
Populasi dipilih secara acak (multistage random sampling) dengan jumlah responden 1.220 responden sebagai dasar sampel. Margin kesalahan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
3. Indo Barometer: Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo 18,8 Persen
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei Pilpres 2019 dirilis. Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi dengan selisih 18,8 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,8 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 32 persen. Sedangkan responden yang belum memilih atau tidak memilih kertas simulasi sebesar 17,2 persen.
Pada survei Februari 2019 lalu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 50,2 persen dan pada Maret naik menjadi 50,8 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi pada survei Februari mencapai 28,9 persen dan naik menjadi 32 persen pada Maret 2019.
Survei ini dilaksanakan di 34 provinsi pada tanggal 15-21 Maret. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin kesalahan kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Teknik mengumpulkan data dengan wawancara tatap muka rumah menggunakan kuisioner. Survei responden adalah WNI yang telah memiliki hak pilih. [ red ]
■Dirilis Merdeka.com
Reporter: Syifa Hanifah
■Dirilis Merdeka.com
Reporter: Syifa Hanifah