|

JANJI PALSU DINSOSKES PESIBAR UNTUK ANISDA

Perkumpulan Muli Hijab Dan Persatuan Muda Mudi Pesisir Barat, Foto bersama usai menyambangi Anisda sekaligus memberikan bantuan guna perobatan sakitnya. 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN |LAMPUNG | sebulan sudah Anisda, yang menderita kanker di hidungnya menunggu janji pihak Dinas sosial dan Kesehatan (Dinsoskes) Kabupaten Pesisir barat (Pesibar) yang tak kunjung datang untuk membawanya berobat kerumah sakit di Bandar Lampung. Warga Pekon Way Suluh, Kecamatan Krui Selatan itu mengaku sangat kecewa.

“ Sebulan yang lalu ada dari dinas, katanya dari Dinas Kesehatan dan sosial akan membawa saya berobat di Bandar Lampung, mereka minta data-data katanya untuk mengurus syaratnya,” kata Anisda saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/9).
Tetapi, kata dia, sampai sekarang janji tersebut belum terwujud, bahkan dari kedatangan mereka saat itu sampai sekarang tidak ada kabar lagi, apakah jadi atau tidak untuk dibawa berobat.

“Sampai sekarang tidak ada yang datang, apalagi untuk membawa saya berobat, yang memberi tahu jadi atau tidak saja gak Ada,” jelasnya.
Mengomentari kondisi tersebut, Ade Kaja dari Komunitas Krui Oke yang menyambangi Anisda bersama perkumpulan Muli Hijab dan Persatuan Muda Mudi Pesisir Barat  (PM2PB), Ade Kaja membenarkan lima minggu yang lalu memang ada pihak dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan yang datang dan berjanji akan membawa ibu Anisda berobat.

“Di depan kami pihak terkait berjanji akan membawa ibu yang hidup bersama seorang anak angkat dan numpang membuat gubuk di tanah milik orang akan membawa dia berobat, itu juga setelah ada pemberitaan di Netizenku.com,” kata Ade.

Tapi kata Ade, saat pihaknya berkunjung bersama Putri Hijab dan PM2PB, ternyata janji yang pemerintah sampaikan itu hanya isapan jempol, jangankan membawanya berobat untuk sekedar memberi tahu saja tidak apalagi memberikan bantuan.

“Janji dari Dinas Sosial dan kesehatan tersebut sudah lebih dari satu bulan, tetapi sampai saat ini kenyataannya hanya janji manis. Dan kami meyakini itu mereka lakukan karena menjadi sorotan media dan beberapa komunitas di Pesisir Barat,” ujar Ade. (sulistya)

Editor : redaktur
Penanggung jawab : Obor Panjaitan


Komentar

Berita Terkini