|

Masyarakat Waemusur Desak, Pemkab Matim untuk tidak “Peti-es” kan hasil reses anggota DPRD Matim

Foto : Reses Anggota DPRD Dapil borong ranamese menyerap aspirasi masyarakat 

BORONG NTT | Media Nasional | Oborkeadilan.com - Masyarakat Waemusur (MASMUR) yang berdomisili di dua Desa yakni Beangencung dan Lidi Kecamatan Ranamese kabupaten Manggarai Timur (Matim), meminta, kepada pemkab Matim untuk tidak “Peties”kan aspirasi mereka yang sudah disampaikan melalui hasil reses dapil tiga Kecamatan Borong dan Ranamese pada Jumat 11 - 16 Mei 2018, lalu.

Demikian disampaikan Jainudin Kodam warga Nangalanang desa Beangencung kepada oborkeadilan.com, di sela kesibukannya Sabtu (09/06),siang.
“Aspirasi kami sebagai masyarakat waemusur, jangan sampai tidak terakomodir, jangan “dipeti-es” kan. Karena apa yang disampaikan kami melalui anggota dewan merupakan hasil reses (saat menyerap aspirasi masyarakat, red)," tegas Kodam.

Disampaikannya, bahwa dengan terakomodirnya aspirasi tersebut, maka, pada saat pembahasan di DPRD nanti, tidak mentah lagi. Stop umbar janji pada  rakyat, kata Kodam “Kami sudah dengar dari beberapa calon bupati Matim yang datang kampanye disini, bahwa PAD Manggarai Timur tahun 2017 mencapai 1,45 Triliun. Itu uang banyak sekali”, katanya,

Pada kesempatan itu, Kodam, terlihat berapi-api menyampaikan isi hatinya, yang menurutnya, selama hampir sepuluh tahun pemerintahan Yosep Tote dan Andreas Agas (Yoga), masyarakat waemusur hanya bisa mengecap janji, tanpa realisasi sesuai harapan.

“Kami bicara ada bukti, kata Kodam,ayo datang sendiri dan lihat di kampung Nangalanang saja, disini tidak ada sambungan pipa air minum, jalan juga masih begini-begini saja, demikian juga dengan listrik”, kesahnya sembari menunjuk ke arah lokasi sumber mata air.

Bayangkan , kami harus jalan kaki beratus ratus meter hanya untuk mencari sumber air bersih. Ini sudah sejak dulu, lebih parah lagi ketika musim hujan tiba, kami benar-benar seperti berada di luar kabupaten ini, sambil berkisah tentang bahayanya kali waemusur saat hujan dan banjir tiba.”kami juga butuh jembatan”, tegas Kodam dengan suara lantang.

Sementara itu, Plt.Kadis PUPR Manggarai Timur (Matim), Yosep Marto, ST melalui kabid Cipta Karya Ignasius Wodha, ST mengakui,” Untuk desa satar lenda saya sudah usul terkait pengadaan air minum bersih di tahun depan (2019)”, kata ignas,

Ignas juga menjelaskan, dirinya prihatin dengan kondisi itu, terkait persoalan air minum di kampung itu, terdapat sedikit kendala dengan lokasi sumber air, dimana, sumber air disana berada di dataran rendah, ungkap ignas.

“kita butuh biaya yang lumayan besar karena untuk tangani persoalan ini, kita butuh pompanisasi dan biaya operasionalnya  tinggi”, ujarnya,sembari berharap.

 “jika ini disetujui dewan, masyarakat nangalanang bisa siapkan dana operasional”, ucapnya sembari bercerita sebagaimana pengalaman di tempat lain, dirinya khawatir, semua peralatan seperti mesin pompa air dan peralatan lain bisa rusak dan mubazir begitu saja karena ketiadaan biaya operasional ucapnya.

kepada media ini ignas berjanji, dalam waktu dekat kami akan mengirimkan staf ke kampung nangalanang untuk lakukan survey agar dapat mengetahui berapa besaran biaya dan kebutuhan lain terkait air minum yang diperlukan, untuk bisa diusulkan kembali.

Anggota DPRD PAW Matim, Konstantinus Ambur ketika dihubungi media ini mengatakan, Sejauh ini aspirassi masyarakat tiga desa Yang Ada di sebelah kali wae musur sudah tercatat dalam laporan hasil reses bulan lalu, “Sekali lagi saya berharap ini bisa menjadi perhatian serius bagi eksekutif dan teman teman  legislatif dalam menetapkan besaran anggaran sesuai kebutuhan di sana”, ucap Tan sembari meminta pihak eksekutif harus bisa memahami kebutuhan mendesak seperti ini.

Diakui Tan, bahwa, jeritan masyarakat tiga desa waemusur itu sudah berkali kali di suarakan. Namun hingga saat ini belum ada respon yang baik dan bisa memuaskan warganya, “saya sendiri sedang berjuang dan berupaya agar kebutuhan mereka bisa teratasi”, ujarnya

Anggota DPRD PAW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Matim asal dapil Borong ranamese itu juga meminta, kepada Dinas PUPR Matim segera melakukan survey dan mengambil langkah penting terkait persoalan tersebut. (AH)

Editor : Louis Mindjo
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini