|

Anggota DPRD Sumba Barat NTT Mengaku , Studi Banding (STUBA) Hanya Habiskan Uang Daerah Saja

Foto : Kantor DPRD Sumba Barat 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | WAIKABUBAK NTT | Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumba Barat, Lazarus J.L WILAYAH, Di Kantor DPRD Sumba Barat, Senin, (10/09), kepada awak media mengaku, kegiatan studi banding yang selama ini dilakukan oleh ADPRD kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya sekedar menghabiskan uang daerah saja.

"Kegiatan studi banding baik oleh anggota dewan maupun pemerintah, tidak memberi dampak positip bagi daerah ini", kata Lasarus.

Menurutnya, Kegiatan itu hanya sekedar menghabiskan keuangan daerah saja.
Dirinya menjelaskan, kegiatan studi banding ke suatu wilayah tertentu, misalnya ke Jawa guna melihat langsung bagaimana tata cara mengelolah teknologi pertanian tepat guna dalam rangka pengelolaan sawah yang baik oleh para petani di sumba, atau ke Bali misalnya, di bali seharusnya kita bisa menpelajari bagaimana mengelolah pariwisata, kuliner dan lain-lain untuk kemudian bisa diterapkan.

Namun yang terjadi selama ini, menurutnya, setelah kembali dari kegiatan studi banding, baik kami pihak legislatif maupun pihak eksekutif hanya mengurus pertanggungjawaban pengelolaan keuangan saja. Sedangkan hasil dari studi banding tidak pernah disampaikan dalam forum sidang dewan atau dalam rapat pemerintahan. Pokoknya dianggap sudah selesai.

Pihaknya juga sering mempertanyakan, kapan pihak nya bersama eksekutif bisa menerapkan hasil studi banding itu. Faktanya sudah puluhan kali bahkan mungkin sudah ratusan kali belum ada satupun hasil studi banding yang sudah terrealisasi di masyarakat sumba barat. Dirinya yakin, pada suatu saat, harapan masyarakat selama ini akan berubah menjadi masalah besar.

Ditanya berapa besar anggaran yang sudah terpakai untuk studi banding yang bersumber dari APBD pemerintah Sumba Barat, Lasarus tidak berani menyebutkan.

Ditambahkannya, Sebagai anggota dewan saya berharap kepada pemerintah  Sumba Barat ke depan, pola studi banding ini harus dirubah agar benar-benar bermanfaat bagi rakyat daerah ini.

Jujur kami katakan, studing banding selama ini hanya habiskan SPPD saja, bahkan dalam beberapa kali rapar dengan pihak eksekutif kami seringkali berkelahi hanya karena gara gara SPPD. Kami harus jujur katakan, kata Lasarus, sembari berharap agar dewan mendatang lebih berperan aktif menyuarakan sesuatu yang dipandang kurang pas bagi rakyat daerah ini.

"Hal itu harus bermula dari pribadi dewan sendiri yang harus memandang jabatan sebagai amanah rakyat Sunba Barat bukan suatu pekerjaan semata, Dewan harus sungguh -sungguh bekerja untuk rakyat di daerahnya", imbuhnya. (LM)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini