Tanjung Jabung Barat | Media Nasional Obor Keadilan | Masalah listrik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menjadi pembicara hangat dalam beberapa bulan ini memang menimbulkan banyak opini masyarakat, tapi yang paling menonjol tanggapan masyarakat di media sosial (medsos) Facebook.
Banyaknya komentar pedas dari para netizen di medsos facebook, sampai menimbulkan indikasi pencemaran lembaga DPRD Tanjab Barat oleh seorang elit politik dari partai Hanura.
Seperti yang dikutip dari group facebook pencerahan Tanjung Jabung Barat, salah satu akun yang bernama Amin Rizlan Hanura yang memposting "TANJAB BARAT IDIENTIK DENGAN LAMPU MATI DAN AIR PDAM YANG MASIH KERUH, PADAHAL 2 MACAM KEBUTUHAN MASYARAKAT".
Dari postingan tersebut muncul beberapa tanggapan/komentar dari anggota group tersebut, tetapi yang menonjol justru akun Amin Rizlan Hanura yang juga merupakan ketua DPD partai Hanura Tanjab Barat sendiri. Dalam komentar nya akun Amin Rizlan Hanura menulis DPRD lempem, mau keras takut paketnya hilang hmmmmm.
Menurut seorang sumber yang enggan namanya di publikasikan, ini sudah merupakan suatu indikasi pencemaran lembaga DPRD. Kalau memang benar apa yang di tulis akun tersebut dan memiliki data yang valid kenapa tidak laporkan saja apa mungkin ada konspirasi makanya tidak di laporkan. Tetapi kalau tidak ada fakta dan data yang valid ini sudah termasuk kategori pencemaran lembaga DPRD itu sendiri. Jelas narasumber.
Heri Juanda anggota DPRD dari fraksi Hanura ketika di konfirmasi mengenai kabar tersebut mengatakan silahkan saja dia (Amin Rizlan) berpendapat seperti itu, karena dia tidak memahami apa yang di lakukan teman - teman di DPRD. Terkait masalah indikasi pencemaran lembaga DPRD yang takut kehilangan paket, Heri Juanda mengatakan itu tidak benar karena masalah paket APBD itu urusan pemerintahan eksekutif dan pengusaha kontraktor, jelas Heri Juanda via telpon seluler.
Di tempat terpisah ketua DPRD Tanjab Barat Faizal Riza, ST. MM saat di hubungi via ponsel mengatakan bahwa Nanti dibicarakan dulu di internal DPRD dan perlu kajian dulu terkait materi ujaran tersebut.
Sampai saat berita ini di tayangkan awak media nasional Obor Keadilan belum berhasil komunikasi dengan Amin Rizlan. [ Dikin ]
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
