Foto : Kapolrestro Tangeranh Kota Kombes Pol. Harry Kurniawan, SIK, MH, ketika gelar prees release di lobby Mapolrestro Tangerang kota.
TANGERANG KOTA | BANTEN | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Telah heboh di publik minggu lalu, kejadian belasan orang di rawat gara gara gagal ritual dalam mendapatkan ilmu kekebalan tubuh dari serangan senjata tajam, di salah satu bilangan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Namun nasib naas menimpa tujuh murid DD (30), yang ingin berharap menjadi orang kebal dari senjata tajam namun berakhir ke Rumah sakit karena mengalami luka bakar yang sangat mengenaskan di kedua tangannya, (23/11)
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan, S.Ik.,MH. Ketika menggelar Press Release di Lobby Mapolres Metro Tangerang Kota, Rabu (29/11), menyampaikan
Seperti kita ketahui, bahwa beberapa hari yang lalu tepatnya di salah satu Kontrakan yang berada di Kampung rawa Kopi Desa Gaga,Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
" 7 orang pengikut DD (30) masing-masing bernama Muslim, Jiban, M. Nurjaya, Zaudi, Indra, Irwan dan I. Syahroni mempelajari ilmu Kebal (Debus) dan mengalami luka bakar yang serius ketika mereka di perintahkan oleh sang guru untuk mengetes kedua tangannya dengan cara mencuci kedua tangannya dengan menggunakan air keras, alhasil bukan kesaktian yang mereka dapat melainkan berahir dengan musibah, kedua tangan mereka melepuh." Ujar Kapolres.
Polisi terus memburu keberadaan pelaku DD dan menetapkan status DPO (Daptar pencarian orang) serta menyebarkan foto pelaku ke publik.
" Kini Polisi masih terus melacak keberadaan sang pembawa naas bagi murid-muridnya dengan menyebar Foto tersangka, kami juga menghimbau agar tersangka untuk segera menyerahkan diri untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya." ungkap Kombes Pol. Harry Kurniawan.
Harry kembali menjelaskan bahwa korban yang di rawat intensif di RS tinggal satu korban lagi.
" Para Korban dirawat di Rumah Sakit Mitra Husada Teluk Naga Kabupaten Tangerang, dan hingga hari ini tinggal satu korban yang masih menjalani perawatan secara intensif, “ Pungkasnya.
Penulis : Boedi Yanto
Editor : Redaktur
Berita Terkait
BERLANGGANAN NEWSLETTER
Komentar