|

Paus Fransiskus Ucapkan Belasungkawa Terkait 27 Orang Meninggal dalam Penembakan di Gereja Texas

                         foto : Paus Fransiskus 

VATIKAN | Media Nasional Obor Keadilan – Paus Fransiskus mengecam penembakan brutal yang terjadi di Gereja Baptis Pertama Texas, Amerika Serikat (AS). Ia mengirimkan sebuah telegram ke uskup agung San Antonio di Texas untuk menyampaikan belasungkawa.

Sebagaimana diwartakan The Washington Post, Rabu (8/11/2017), telegram itu dikirim pada Selasa oleh Sekretaris Vatikan, Kardinal Pietro Parolin. Ia menyampaikan kesedihannya atas insiden yang menewaskan 27 orang itu.

“Saya sangat sedih mendengar berita tentang hilangnya nyawa dan membuat orang-orang terluka parah yang disebabkan oleh tindakan kekerasan yang tidak masuk akal,” ujar Paus Fransiskus dalam suratnya tersebut.


Pemimpin umat Katolik sedunia itu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan orang-orang yang terluka, serta para jemaat dan masyarakat setempat.

Tak lupa, Paus Fransiskus mendoakan para korban baik yang tewas dan juga selamat. Ia berharap para korban diberi kekuatan dalam menghadapi aksi kekerasan itu.

Tak hanya Paus Fransiskus, kecaman juga dilontarkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Pemimpin Negeri Paman Sam itu menyebut aksi penembakan brutal itu sebagai ‘masalah kesehatan mental’.

Ia menyebut pelaku sebagai seorang yang sakit jiwa dan memiliki banyak masalah. Hal ini disampaikannya dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang.

"Kami memiliki banyak masalah kesehatan mental seperti halnya negara lain, tapi ini bukan masalah kepemilikan senjata. Untungnya ada orang lain yang memiliki senjata api yang balas menembak,” ujar Trump.

Trump mengatakan akan memantau langsung perkembangan insiden itu dalam turnya ke Asia. Ia juga memerintahkan semua gedung federal mengibarkan bendera setengah tiang guna menghormati para korban dalam penembakan tersebut.

Pada Minggu 5 November 2017 pagi waktu setempat, seorang pria bernama Devin Kelley tiba-tiba menembaki para jemaat yang tengah khusyuk beribadah di Gereja Baptis Utama. Sebanyak 27 orang tewas dan puluhan lainnya teluka akibat aksinya itu.

Pelaku yang berlatar belakang militer itu tewas setelah melancarkan aksinya di gereja Sutherland Springs. Pria yang berusia 26 tahun itu berasal dari New Braunfesl, Texas. (DJI)
Editor : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini