Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Indonesia (ASPRINDO), Bapak Jose Rizal, ke kampus UINSU. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas perencanaan pembangunan serta meninjau langsung lokasi yang akan dijadikan sebagai pusat kegiatan spiritual mahasiswa. |
Hal tersebut disampaikannya dalam acara kunjungan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Indonesia (ASPRINDO), Bapak Jose Rizal, ke kampus UINSU. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas perencanaan pembangunan serta meninjau langsung lokasi yang akan dijadikan sebagai pusat kegiatan spiritual mahasiswa.
Dukungan Rektor UINSU: Penguatan Karakter Mahasiswa Melalui Ma’had al-Jami’ah
Dalam pernyataannya, Prof. Dr. Nurhayati menekankan bahwa pembangunan Ma’had al-Jami’ah bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan bagian dari upaya UINSU dalam membentuk karakter mahasiswa yang memiliki landasan spiritual yang kuat.
"Pembangunan Ma’had al-Jami’ah ini sangat penting untuk menunjang peningkatan SDM mahasiswa, terutama dalam aspek spiritual. Mahasiswa tidak hanya akan memiliki ruang yang memadai untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an dan ibadah lainnya, tetapi juga tempat untuk mengasah pemahaman moderasi beragama. Ini menjadi relevan mengingat UINSU memiliki mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan, termasuk sekolah umum dan pesantren, serta ada juga mahasiswa non-Muslim yang menempuh pendidikan di sini," ujar Rektor.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membangun lingkungan akademik yang inklusif dan toleran. Ma’had al-Jami’ah diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai perbedaan keyakinan.
Wawancara Eksklusif Jurnalis Media Nasional Obor Keadilan dengan Rektor UINSU
Sebagai bagian dari peliputan mendalam, jurnalis Media Nasional Obor Keadilan berkesempatan mewawancarai Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., untuk menggali lebih dalam mengenai proyek pembangunan Ma’had al-Jami’ah dan kerja sama dengan ASPRINDO.
Jurnalis Obor Keadilan (JOK):
Ibu Rektor, bagaimana Ibu melihat urgensi pembangunan Ma’had al-Jami’ah ini bagi UINSU?
Prof. Dr. Nurhayati (PN):
Ma’had al-Jami’ah adalah bagian penting dari pengembangan karakter mahasiswa. Kami ingin menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi mahasiswa untuk memperdalam spiritualitas, meningkatkan pemahaman moderasi beragama, dan memperkuat nilai kebersamaan.
Saat ini, UINSU memiliki mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari sekolah umum, pesantren, hingga mahasiswa non-Muslim. Oleh karena itu, kami ingin membangun fasilitas yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter dan pemahaman keberagaman.
JOK:
Bagaimana peran ASPRINDO dalam mendukung pembangunan ini?
PN:
ASPRINDO, yang dipimpin oleh Bapak Jose Rizal, memiliki visi besar dalam mendukung dunia pendidikan. Kehadiran beliau ke UINSU menjadi bukti bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan dunia usaha sangatlah penting.
Kerja sama ini tidak hanya tentang pembangunan fisik Ma’had al-Jami’ah, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia usaha. Mahasiswa nantinya bisa mendapatkan kesempatan magang, pelatihan kewirausahaan, dan akses ke berbagai jaringan profesional.
JOK:
Dalam kerja sama ini, apakah ada tantangan yang harus dihadapi?
PN:
Tentu saja, setiap kerja sama besar pasti memiliki tantangan. Salah satunya adalah aspek regulasi. UINSU berada di bawah Kementerian Agama, sehingga setiap pembangunan dan kemitraan harus mengikuti regulasi yang berlaku. Oleh karena itu, kami akan melakukan konsolidasi dan pembahasan mendalam agar proyek ini berjalan sesuai dengan aturan.
Namun, saya optimis bahwa dengan komunikasi yang baik dan perencanaan yang matang, semua tantangan ini bisa diatasi, sehingga proyek ini dapat membawa manfaat yang besar bagi mahasiswa dan civitas akademika.
JOK:
Apa harapan Ibu terhadap proyek ini ke depannya?
PN:
Saya berharap Ma’had al-Jami’ah dapat menjadi pusat pembelajaran yang tidak hanya berbasis keislaman, tetapi juga sebagai tempat pengembangan karakter yang inklusif dan toleran.
Selain itu, saya ingin melihat lebih banyak mahasiswa UINSU yang mendapatkan manfaat dari kerja sama dengan ASPRINDO, baik dalam hal pendidikan, pelatihan wirausaha, maupun akses ke dunia kerja. Jika ini berjalan baik, saya yakin UINSU akan semakin dikenal sebagai kampus yang menghasilkan lulusan berkualitas dengan keseimbangan akademik, spiritual, dan keterampilan profesional.
JOK:
Terima kasih banyak, Ibu Rektor, atas waktunya dan wawasan yang sangat inspiratif ini.
PN:
Sama-sama. Saya juga berterima kasih kepada Media Nasional Obor Keadilan atas perhatiannya terhadap pengembangan pendidikan di UINSU.
Pembangunan Ma’had al-Jami’ah di UINSU bukan sekadar proyek fisik, tetapi merupakan bagian dari strategi besar dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang kuat dan pemahaman keberagaman yang luas.
Dukungan ASPRINDO dalam proyek ini memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan dunia usaha, membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa untuk memperoleh keterampilan tambahan yang akan berguna di dunia kerja.
Dengan pendekatan yang matang dan regulasi yang jelas, kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain dalam membangun kemitraan strategis yang berkelanjutan demi kemajuan pendidikan nasional.
(Redaksi Obor Keadilan)