Kamis, 29 Mei 2025 | 13:09:01

Menguak Masa Lalu Mulyono: Diterima di UGM, Tapi Tak Masuk Kuliah 3 Bulan

Foto IST: Ilustrasi.
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA –
Jenderal TNI (Purn) Mulyono merupakan salah satu purnawirawan perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Puncak karier militernya tercapai saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 2015–2018.

Namun jauh sebelum meraih bintang empat di militer, Mulyono ternyata memiliki kisah menarik saat masa mudanya. Sebelum mengabdi di TNI, ia sempat diterima sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM), namun memilih keluar.

Alasan Mulyono Tinggalkan UGM

Mulyono lahir pada 12 Januari 1961 di Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah. Ia adalah anak ketiga dari pasangan Suyatno Yatno Wiyoto dan Pardinah. Nama "Mulyono" sendiri mengandung harapan dari orang tuanya agar kelak ia menjadi anak yang mulia.

Setelah lulus SMA, ia mengikuti pesan orang tuanya untuk melanjutkan kuliah. Ia mendaftar di UGM dengan pilihan jurusan Pertanian, Peternakan, atau Kedokteran Hewan.

Saat menunggu pengumuman penerimaan, Mulyono tinggal di rumah tantenya di Magelang. Di sana, ia kerap bermain ke kantin dekat barak prajurit bersama pamannya yang seorang Sersan Dua TNI AD. Dari situ, ia terinspirasi dan mulai tertarik untuk menjadi taruna militer setelah melihat para taruna ABRI berjalan gagah.

Di tengah menunggu hasil seleksi AKABRI, ia menerima kabar bahwa dirinya diterima di Fakultas Peternakan UGM. Ia pun sempat mendaftar ulang dan mencicil uang kuliah setengah semester karena keterbatasan dana.

Panggilan Jiwa ke Dunia Militer

Setelah berkuliah selama sekitar satu bulan, ia menerima informasi untuk mengikuti tes lanjutan masuk AKABRI di Semarang. Mulyono akhirnya mengikuti rangkaian tes tersebut, dan dinyatakan lulus sebagai taruna AKABRI.

Akibat fokus pada seleksi AKABRI, Mulyono tidak lagi hadir di kampus UGM selama tiga bulan. UGM sempat menanyakan ketidakhadirannya melalui surat, namun tak mendapat balasan karena pihak keluarga di kampung tidak memahami prosedur akademik.

Akhirnya, pihak UGM mencoret Mulyono dari daftar mahasiswa Fakultas Peternakan. Sejak saat itu, ia resmi meninggalkan UGM dan melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil), hingga lulus pada tahun 1983.

Keputusan besar ini menjadi awal dari perjalanan panjang Mulyono di dunia militer, hingga akhirnya dipercaya menjadi KSAD dan menyandang pangkat Jenderal TNI (bintang empat).

Sumber: Artikel ini telah diterbitkan di laman resmi SINDOnews.com dengan judul asli “Alasan Mulyono Tinggalkan UGM, Ternyata Tak Masuk Kuliah 3 Bulan karena Hal Ini”
Link lengkap: SINDOnews.com

Berita Terkait

Komentar