Pengamatan Media Nasional Oborkeadilan, beberapa hari terakhir ini, sumber air yang dialirkan melalui pipa dari bak penampung ke dua kamar mandi dan kakus tidak dapat mengalir sehingga MCK yang diperuntukkan untuk Mandi Cuci dan Kakus bagi warga dusun dua ini total tidak dapat digunakan karena gagal alias asal jadi.
Bangunan MCK ini adalah merupakan MCK kelima Di desa Matio yang dananya bersumber dari dana desa. Diketahui, pada tahun 2016, ada pembangunan tiga (3) unit MCK masing-masing dengan PAGU hampir Rp 93 juta, tahun 2018 MCK dengan PAGU Rp 117 juta dan pada tahun 2020 baru lalu MCK dengan PAGU Rp 67 juta lebih. Anehnya lima bangunan MCK ini, konstruksi dan volumenya diduga kuat sama persis alias copy paste.
Hal ini membuat beberapa warga Desa Matio bertanya-tanya, mengapa ini bisa terjadi. "Ini seperti sinetron dunia terbalik, biasanya bertambah tahun bertambah juga harga bahan bangunan, tapi Pembangunan MCK ini terbalik, tiga empat tahun berlalu, malah PAGUnya bisa berkurang hampir lima puluh persen" Demikian komentar salah satu warga Matio yang disampaikan kepada Obor Keadilan.
Atas adanya kejadian ini, warga desa Matio yang tidak berkenan namanya ditulis dalam berita ini sangat berharap kepada pemerintah melalui Inspektorat Toba dan kepada Kejaksaan Negeri Toba untuk segera mengaudit dan memeriksa pemerintah Desa atas seluruh penggunaan Dana desa yang telah berlangsung hampir enam tahun terakhir. (Seb/ven)
Editor: Yuni Shara
Penanggung jawab berita: Obor Panjaitan