|

Tahapan Kemampuan Anak Usia Dini Menggambar dan Mewarnai di saat Pandemi

Penulis:  Siti Maimunah

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Sabtu, (15/08-2020) - Menjelang tahun ajaran baru 2020/2021, ada banyak ketidakpastian apakah anak-anak harus kembali belajar di sekolah atau masih dari rumah saja. Mengingat angka infeksi Covid -19 belum juga menunjukkan penurunan saat ini, sepertinya rumah adalah tempat paling aman untuk anak dan seluruh keluarga. Akan tetapi proses belajar jarak jauh melalui internet yang dilakukan dirasakan tidak optimal. 

Kemampuan visio-spatial pada anak diartikan sebagai kemampuan seorang anak untuk menuangkan atau memvisualisasikan apa yang ada dalam pikirannya, fantasi atau imajinasinya dalam bentuk gambar, desain, grafis, atau lukisan.Anak yang memiliki kemampuan visio-spatial yang baik adalah anak yang memiliki daya kreativitas tinggi karena mereka mampu untuk memahami konsep warna, komposisi, desain, dan seni.

Disaat pandemi Anak harus di ajarkan bagaimana cara mewarnai dengan benar atau pun gambar. Anak akan berlatih hingga bisa. Bukan cuman anak PAUD yang bisa Mewarnai dan Menggambar, Anak SMP dan SMA bahkan orang tua juga bisa. 

Berikut ini adalah tahapan kemampuan anak usia dini dalam menuangkan gambar menurut pakar pengasuhan Jarot Wijanarko:

Usia 1-1,5 tahun

Anak belum mampu menggambar namun sudah mampu melakukan aktivitas corat-coret. Coretannya tidak dimaksudkan menjadi sesuai yang khusus. Anak menikmati bahwa tangannya (motorik) bisa digerakan sesuai kehendaknya (sensorik).

Usia 2-2,5 tahun

Aktivitas menggambar masih belum terarah untuk membentuk sesuatu. Jika Anda menanyakan itu gambar apa, ia akan melihat gambarnya dan menjelaskan tentang gambar tersebut. Jika keesokan harinya Anda menanyakan pertanyaan sama untuk gambar yang sama, jangan heran jika ia menjawab berbeda.

 Usia 2,5-3 tahun

Anak mulai mengatakan sebelum menggambar, bahwa ia akan membuat sesuatu. Tetapi ia sering berubah di tengah menggambar dan mengubah gambarnya menjadi gambar lain.

Usia 3-3,5 tahun

Mulai bisa menggambar bentuk dasar seperti lingkaran, kota, silang, garis dan titik yang dikombinasikan dengan beragam cara.

Usia 3,5-4 tahun

Senang menggambar menggunakan bentuk dasar, khususnya lingkaran dan dia mulai memasang garis pada lingkaran tadi seolah-olah tangan, kaki atau matahari.

Usia 4-5 tahun

Mulai senang bekreasi dan mulai memberikan details pada obyek. Misalnya, tangan yang dia gambar bukan lagi sebuah garis lurus, tetapi sudah memiliki jari.

5-6 tahun 

Anak mulai dapat memahami dan menuangkan simbol-simbol. Bisa menggambar secara ’rata’, misalnya ada 4 anak duduk di sekitar meja, maka semua muka dan badannya mengarah ke depan.

Memang tidak semua orang dewasa, anak-anak dan remaja di Indonesia yang tidak patuh aturan jaga jarak, tapi ya setidaknya beberapa yang diberitakan di media seperti itu. 

Istilah nya anak yang tidak pandai mengerakkan tangannya ke kanan dan kiri belum bisa. Ngerapiin Warna dan Menggambar masih saja keluar dari garis. Dan sebelum menggunakan harus cuci tangan dan memakai handtanizier, dan apakah semua itu bisa di awasi oleh Anak? Bagaimana cara mengatasinya?

Mungkin kah salah satu pertimbangan antara anak dan orang tua yang lebih muda dari mereka. Anak bisa diarahkan dengan baik asalkan punya niat dan mempunyai prestasi yang kuat. Anak tidak bisa di paksakan mau bagaimana keadaannya pun.

Kegaulan lain dari orang tua yang memiliki anak usia di bawah 6 tahun dan dikirim ke PAUD atau TK. Uang sekolah sudah bayar mahal, tapi akhirnya orang tua harus repot juga untuk menemani anaknya yang sedang Mewarnai dan Menggambar, Lalu melaporkan ke guru disekolah dalam bentuk foto atau video atau laporan lainnya.

Saya masih ingat lagu TK dulu begini liriknya : 

  • Pelangi-pelangi alangkah indahmu 
  • Merah, Kuning, Hijau dilangit yang biru 
  • Peluhkismu agung siapa gerana
  • Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan

Mengajar anak usia dini itu sebenarnya tidak sulit. Kurikulumnya juga sederhana. Ajak mereka bermain, bergembira, bercerita dan beri mereka kertas dan crayon untuk mereka berkarya. Ide untuk mengajak anak Mewarnai dan Menggambar itu ada banyak sekali di Majalah, Buku Gambar maupun di Aplikasi Play Store. Bahkan dari Pensil Warna bisa menghasilkan Gambar yang asli seperti Pesawat dan Boneka. 

Kalau anaknya tertarik dengan mewarnai dan menggambar apakah harus di larang dengan Orang Tuanya? Ya, tidak kalau ada niat pasti bisa dan bisa mengenalkan Nama-nama warna kepada anak usia dini.

Saya mempunyai anak les, seketika anak itu bertanya sama saya kenapa bunda warna hijau? Saya menjawab, karena Warna Hijau itu adalah kesukaan Nabi Muhammad SAW. Dia tertarik dengan warna hijau dan akhirnya anak mulai mewarnai warna hijau. 

Contoh-contoh kegiatan mewarnai dan menggambar dengan anak usia dini.

PENUTUP  

Kertas, pinsil, penghapus, rautan, buku, crayon. Ajak anak keluar rumah di depan pintu rumah atau ditaman. Agar memperhatikan warna-warna yang ada di sekelilingnya, menghitung ada berapa jumlah warna. Membedakan warna gelap dan warna cerah atau terang, itu semua termasuk pelajaran untuk  anak usia dini. Kalau bisa orang tua harus memberikan materi kepada Anak. 

Kalau pandemi sudah berlalu dan semua sudah aman dan ingin kirim anak ke sekolah, ya silakan saja. Jangan-jangan kita malah sudah ketagihan menemani anak belajar di rumah dan memutuskan untuk meneruskan Homeschooling saja. 

Anak usia Di bawah 7 tahun sudah wajib belajar di Indonesia. Tidak usah ambil pusing dengan Pendidikan anak usia dini. Itu semua bagian dari membutuhkan alat bantu tambahan. 

IDENTITAS PENULIS 

Nama: Siti Maimunah 

Prodi: Pendidikan Islam Anak Usia Dini 

Fakultas: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Instansi: Universitas Islam Negri Sumatera Utara 

KKN DR Kelompok 45

Komentar

Berita Terkini