Penulis: Melly Mutiah Hasibuan
Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN – SU)
Jurusan: PENDIDIKAN IPS Peserta KKNDR UINSU 68
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Rabu, (5/08-2020) - Globalisasi bisa diartikan sebagai tindakan yang mendunia. Artinya dunia yang begitu luas kini seperti kertas yang dilipat atau dibuat seolah – olah menjadi kecil. Dunia yang luas dan dihuni berbagai macam suku bangsa seolah – olah hanya dimiliki oleh suatu bangsa yaitu bangsa dunia atau warga dunia. (Rohadi Mitra Guru. 2007)
Kebudayaan adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu. (Kun Maryati. 2006)
Masyarakat desa adalah termasuk tipe masyarakat dan merupakan kelompok sosial kecil. Masyarakat desa sering diartikan sebagai masyrakat tradisional atau masyarakat primitif (sederhana). Pandangan tersebut kurang tepat karena karena masyrakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan atau wilayah tertentu yang biasanya disebut masyrakat setempat (community). (Kun Maryati. 2006.)
Perkembangan zaman yang begitu pesat menghantarkan masyarakat menuju modernisasi dimana keadaan mengarah pada budaya kebarat baratan hampir melupakan budaya lokal. Adapun dampak globalisasi terhadap kebudayaan masyarakat desa adalah sebagai berikut:
1. Lupa tradisi
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, tradisi dan budaya. Indonesia memiliki kekayaan tradisi yang sangat luar biasa. Bahkan keaneka ragaman budaya dan tradisi tersebut ikut menarik perhatikan warga asing untuk datang dan mempelajarinya. Sedangkan dengan pengaruh globalisasi malah bertolak belakang dengan warna Negara asing. Masyarakat kita sendiri lebih senang mengikuti budaya luar dan meninggalkan budaya sendiri. Kita lebih senang melihat film Bollywood, Hollywood dan Korea dari pada pertunjukan wayang kulit.
2. Pakaian
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan masyarakat desa dalam segi pakaian. Dengan adanya arus globalisasi terhadap masyrakat desa cara berpakian masyrakat desa sudah tidak menunjukkan ciri asli masyarakat Indonesia dalam mengenakan pakaian. Seperti kita ketahui fungsi pakaian untuk melindungi tubuh dan memiliki bentuk pakaian yang longgar dengan memperhatikan bentuk, dan warna.
Dengan adanya pengaruh globalisasi adat tersebut sedikit demi sedikit mulai dilupakan oleh masyarakat terutama dikalangan remaja dan anak – anak muda. Karena dengan perkembangan zaman anak – anak sekarang lebih memilih untuk berpakaian ketat dan terbuka untuk memperlihatkan garis tubuh atau bahkan menampkan bagian anggota tubuh.
3. Penampilan
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan masyarakat desa dalam segi penampilan. Dalam segi penampilan ini akibat terlalu sering melihat warna rambut orang asing, membuat masyakat tertarik untuk mengubah warna asli rambutnya. Seperti yang kita ketahui warna rambut asli mayarakat Indonesia memiliki warna rambut hitam. Warna rambut yang tadinya hitam, bisa mereka ubah menjadi misalnya warna merah, kuning, cokelat dan lain – lain.
Sedangkan untuk remaja laki – laki biasanya mereka lebih melilih rambutnya untuk dibuat memanjang seperti menyerupai wanita atau hanya dibuat panjang sebagian. Selain membuat rambut menyerupai perempuan para remaja laki – laki juga menindik telinga dan memasang anting ditelinga seperti menyerupai wanita.
Pengaruh arus globalisasi juga terhadap masyarakat baik remaja laki – laki maupun perumpuan membuat tato di sebagian tubuh merupakan salah satu pengaruh globalisasi yang terjadi pada rejama saat ini.
4. Perawatan tubuh
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan masyarakat desa. Sebelum masuknya pengaruh globalisasi jika pada zaman dahulu perawatan dilakukan menggunakan remapah – rempah alami yang didapatkan langsung dari alam tanpa tercemari oleh bahan kimia. Dengan adanya pengaruh globalisasi tersebut perawatan zaman sekarang menggunakan yang serba instan dan sudah tercemari oleh bahan kimia.
5. Makan dan Minuman
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan masyarakat desa. Sebelum masuknya pengaruh globalisasi masyarakat masi mengkonsumsi makanan yang alami dan dipanen dari perkebunan mereka sendiri seperti jagung, talas dan lain-lain. Sedangkan pada zaman sekarang ini yang sudah dipengaruhi oleh arus globalisasi jenis makanan yang ada pun semakin bermacam-macam, seperti makanan yang siap saji, padahal makanan tersebut tidak baik untuk dikonsumsi secara terus menerus. Tetapi pada masa sekarang ini makanan merupakan sebuah gaya hidup oleh masyarakat. Karena pada zaman sekarang makan bukan kebutuhan pokok melainkan kebutuhan sosial.
6. Individualisme
Pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan masyarakat desa. Seperti yang kita ketahui gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang seharusnya tidak boleh untuk ditinggalkan. Bagaimanapun pengaruh globalisasi yang mampu melahirkan gaya hidup baru yang seharusnya menjadikan masyarakat Indonesia tidak menghilangkan ciri khas kepribadiannya. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa derasnya pengaruh globalisasi saat ini membuat masyarakat terpengaruh terhadap budaya lain dan meninggalkan kebudayaan sendiri.
Individualis adalah pergeseran gaya hidup masyarakat Indonesia yang tadinya lebih senang melakukan bersama sama atau saling tolong menolong, tetapi sekarang masyarakat akan lebih senang mempertahankan kemauan dan kebebasan diri sendiri, egois dan tidak peduli terhadap orang lain.
7. Globasasi dalam bidang pertanian
sebelum perkembangan tekhnologi masyarakat pedesaan bertani dengan menggunakan alat tradisional dan bantuan hewab ternak seperti kerbau untuk membajak sawah. Sedangkan pada masa sekarang bertani sudah lebih mudah dengan menggunakan traktor.
IDENTITAS PENULIS
Nama: Melly Mutiah Hasibuan
Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN – SU)
Jurusan: PENDIDIKAN IPS Peserta KKNDR UINSU 68