|

Motivasi Bagi Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Yang Tidak Mampu Secara Ekonomi

Penulis: Nuraisah Wulandari
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera (UIN-SU) Medan 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Kamis, (06-08-2020) - Kuliah, nama kuliah sudah tidak asing lagi bukan kita dengar, bukankah kita tahu, kuliah adalah dambaan oleh setiap umat manusia ? namun apakah setiap manusia semua  bisa berkuliah atau mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi ? Menurut saya tidak semua manusia yang ingin berkuliah semua keinginan nya bisa terpenuhi, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak tersebut tidak lanjut kuliah, contohnya ialah keluarga yang kurang mampu dari segi ekonomi, ada anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu tetapi keinginan nya untuk belajar atau melanjutkan ke perguruan tinggi sangat besar, begitu juga sebaliknya ada anak anak yang berasal dari keluarga yang terpenuhi tetapi tidak ada kemauan anak tersebut untuk belajar, inilah realitanya.

Kuliah memerlukan uang yang banyak bahkan sangat banyak, upaya untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu tidaklah mudah dan tidaklah gampang, melainkan banyak perjalanan yang harus ditempuh dan dilewati, dan di dalam perjalanan tersebut pun tidak semuanya berjalan dengan mulus.

Saya adalah seorang mahasiswi yang saat ini masih duduk di bangku kuliah, saat ini saya sudah memasuki semester 7 di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), tidak mudah untuk melewati semua ini, banyak perjalanan yang harus kita lalui, bahkan tidak seindah yang ada di sinetron-sinetron televisi, pasti banyak halangan ataupun rintangan yang kita lewati, masalah yang pertama yaitu dari segi ekonomi, dilihat dari segi ekonomi, orang tua saya hidupnya sangat pas pas an, bisa dikatakan cukup untuk makan sehari - hari saja sudah syukur, apalagi untuk menyekolahkan anak ke jenjang perguruan yang lebih tinggi lagi. 

Sebelum tamat SMA, orang tua saya sudah mengatakan kepada saya bahwasanya kalau saya sudah menyelesaikan sekolah saya di bangku SMA, maka saya tidak akan melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi berhubung karena faktor ekonomi. 

Tetapi Allah memberi jalan yang lain untuk saya, yang tidak pernah saya duga- duga sebelumnya suatu  hari waktu saya masih duduk di bangku SMA, ada seorang guru yang masuk ke kelas saya dan guru tersebut mendata sebagian nama – nama siswa yang kurang mampu agar bisa mengikuti jalur beasiswa, tetapi tidak semua siswa dan siswi bisa mendaftar, melainkan yang bisa mendaftar ialah siswa dan siswi yang berprestasi dan berasal dari keluarga yang kurang mampu saja, tahap demi tahap pun saya lalui, dan tiba pada titik terakhir saya lulus dalam jalur beasiswa tersebut, yang mana nama beasiwa tersebut ialah MOU. 

MOU adalah singkatan dari Memorandum Of  Understanding, istilahnya ialah perjanjian yang dilakukan antara dua pihak, yaitu dari pihak kampus dan dari Daerah. Setelah saya mendapat kabar bahwasanya saya telah lulus jalur MOU, saya langsung memberitahukan kabar gembira ini kepada orang tua saya yang saat ini berada di kampung, setelah mendengar kabar tersebut orang tua saya pun menangis, karena perasaan sedih dan bahagia ada di dalamnya, kenapa saya katakan sedih, karena saya tidak pernah menduga bahwa tidak semua orang yang tingkat ekonomi nya lemah ia tidak sanggup untuk meggapai cita – citanya yang ia inginkan. 

Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya tidak semua orang yang tingkat ekonomi nya lemah maka ia tidak bisa menggapai cita- citanya yang ia inginkan, selagi kita masih mau berusaha dan berdoa mudah mudahan Allah memberi jalan yang terbaik buat kita, walaupun itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, tapi percayalah Allah maha tau apa yang kita butuhkan. Semoga artikel ini bisa memberi dampak positif atau bisa untuk menambah semangat buat teman-teman yang ingin melanjutkan dirinya ke perguruan tinggi negeri.

IDENTITAS PENULIS 

Nama: Nuraisah Wulandari
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
Instansi: Universitas Islam Negeri Sumatera (UIN-SU) Medan 

Komentar

Berita Terkini