Gedung kuliah terpadu UINSU yang mulai dibangun pada tanggal 23 April 2018 sampai sekarang belum selesai dalam artian 2 tahun sedang Mangkrak, sudah pasti dipertanyakan bahwa anggaran pembangunan dari instansi kementerian Agama RI ini dinilai tidak jelas, Taufik Habibi Harahap selaku ketua AMPERA angkat bicara, Bahwa Rektor UINSU memecahkan Rekor muri dalam mengawetkan Gedung mangkrak di seluruh Indonesia, Terkait Aksi ini kami mengapresiasi penuh Rektor UIN Sumatera Utara selama periodesasi beliau. ditambah lagi dengan Kartu Tanda Mahasiswa ( KTM ) 3 tahun belakangan ini penanganan nya belum usai pungkas Taufik Habibi Harahap harahap selaku ketua,
Rahmad Syaputra selaku koordinator Aksi pun angkat suara dalam aksi tersebut, di tengah wabah COVID-19 penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT ) sebesar 10% sangat sangat kami apresiasi bahwa keputusan Rektor UINSU dalam hal ini, Rektor memaksakan Orang Tua Mahasiswa yang terdampak COVID-19 agar lebih giat dalam mencari duit untuk bayar kuliah anaknya terima kasih untuk Rektor UINSU, Belum lagi Kuliah yang tidak efektif, masa iya bayar UKT cuma 10% penurunannya tapi kuliah online itupun lewat WA, saya menduga Kemungkinan Rektor berasumsi kuliah online yg bersubsidi kuota gratis pada mahasiswa hanya untuk merugikan dompet rektor pribadi.
Saya pikir jika seluruh persoalan yang terjadi di UIN-SU tidak jelas penanganannya kami akan terus dan menerus untuk selalu mengapresiasi di hadapan publik ungkap Muhammad Hidayat selaku Koordinator Lapangan.
Mengenai pengapresiasian Gedung mangkrak akan terus berlanjut hingga ke hadapan pihak penegak hukum jika pembangunan nya tidak disegerakan kata salah satu anggota demonstran Jorden syah Aziz.(Red)
Editor : Yuni Shara
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
