|

Di Hari Anak Nasional, 3.928 Kasus Kekerasan Anak Sejak Januari Ke Juli 2020, 55 % nya Kekerasan Seksual, Bunda Roostien; Ini Renungan Bagi Kita Semua

Penulis:
ROOSTIEN ILLYAS (Bunda Roostien), Tokoh Pegiat Sosial dan Tokoh Pergerakan Perlindungan Anak dan Perempuan Indonesia.
Media Nasional Obor Keadilan| Jakarta, Kamis (23/7-2020), Tahun 2020 ini adalah tahun yang penuh cobaan bagi seluruh bangsa di dunia tidak terkecuali anak-anak, mereka serasa terampas hak bermainnya hak berpendidikan nya hampir setengah tahun anak-anak tidak bisa bermain dan bertemu dengan teman-teman nya.

Belajar secara online dengan tertatih-tatih dan tidak semua anak mampu melaksanakan belajar secara online karena tidak punya HP.
Di situasi yang sangat memprihatinkan karena covid19 ini bermacam-macam kasus menimpa anak-anak kita pemerkosaan yang sangat jahat di berbagai tempat, penyiksaan, pembunuhan, juga terjadi di berbagai tempat, belum lagi penjualan Bayi-bayi mungil yang dilakukan ibu Kandung nya, dan juga terjadinya ulah melacurkan remaja-remaja kecil di bawah umur juga terjadi berulang kali di berbagai tempat.

Belum lagi bagi anak-anak di DKI Jakarta yang baru lulus SD dan SMP. Mereka mengalami kesedihan dan stress karena hak berpendidikan nya dianiaya, dengan peraturan masuk SMP & SMA yang diutamakan adalah usia yang lebih tua dari pada nilai akademis.

Kejadian-kejadian yang memprihatin
kan juga terjadi di beberapa waktu yang dimana saat para orang dewasa berdemo didepan gedung DPR dan mereka menyertakan anaknya untuk ikut berteriak ikut me maki-maki meniru para orang tuanya yang berteriak-teriak.
Kejadian ini sangat mengerikan.
Tanpa mereka sadari, mereka telah mengajarkan dan bahkan mewariskan rasa dendam dan kebencian pada anaknya yang tak berdosa itu, Miris.

Dalam memperingati HARI ANAK NASIONAL di tahun ini merupakan sebuah renungan bagi kita semua.

Anak adalah manusia utuh bukan orang dewasa dalam ukuran mini, Anak harus ditangani secara utuh masa depan bangsa tergantung pada anak-anak yang akan memimpin bangsa ini kelak.

■Informasi; 3.928 kasus kekerasan anak sejak Januari hingga 17 Juli 2020.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat, ada 3.928 kasus kekerasan anak sejak Januari hingga 17 Juli 2020.
Jumlah tersebut tercatat dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA).

"Data Simfoni-PPA dari Januari hingga 17 Juli ada 3.928 kasus kekerasan yang dilaporkan," ujar Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dalam konferensi pers, Rabu (22/7/2020).

Rentang usia korban kekerasan anak itu yakni 13 hingga 17 tahun.

Jenis kasus kekerasan itu pun beragam, mulai dari kekerasan seksual, fisik, hingga emosional.

Data yang mengenaskan, 55 persen dari data itu merupakan kekerasan seksual.

"Ini pekerjaan rumah kita bagaimana memberikan pemahaman kepada mereka melalui sosialisasi dan kerja konkret ke depan untuk dapat melindungi mereka dari kekerasan," kata dia termasuk ke media nasional Oborkeadilan.com.

Sempena Hari Anak Nasional;
Kalau mau menghancurkan masa depan bangsa hancurkan anak-anaknya.
Oleh karenanya saya [Bunda Roostien Ilyas-red] mengajak kita semua elemen masyarakat bersama menjaga dan mengawasi penyelenggaraan perlindungan terhadap anak bawah umur agar bangsa Indonesia kedepan punya investasi sdm yang mumpuni dan mampu berkompetisi sehat dikancah internasional. [◇]

Penulis:
ROOSTIEN ILLYAS (Bunda Roostien), Tokoh Pegiat Sosial dan Tokoh Pergerakan Perlindungan Anak dan Perempuan Indonesia.
Komentar

Berita Terkini