|

23 Juli, Hari Anak Nasional Tanpa Latar Belakang Sejarah

Media Nasional Obor Keadilan | Lenteng Agung | Sejarah merupakan suatu kejadian dan peristiwa yangg benar-benar terjadi pada masa lampau; pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam atau pada masa sebelum sekarang. 

Biasanya, dikemudian hari, sejarah ditulis (ulang) berdasar data (dan data) yang ada; misalnya, prasasti, manucript, catatan para pelaku sejarah, bahkan tuturan yang diwariskan turun temurun, dan lain sebagainya.

Kemudian apa yang disebut Sejarah tersebut, diingat atau agar terus menerus diingat, maka dilakukan peringatan atau pun perayaan agar peristiwa bersejarah tersebut tetap dingat, dikenang, serta tak dilupakan oleh gererasi selanjutnya.

Misalnya, merayakan Hari Proklamasi, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan (17 Agustus, 28 Oktober, 10 Nopember), karena ada peristiwa besar dan bersejarah yang terjadi pada tanggal-tanggal tersebut. 

Sama halnya, mereka yang merayakan ulangn tahun kelahiran, perkawinan, atau apalah, karena agar diingatkan sebagai hari  yang bersejaran, yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan pribadi. Dan masih banyak contoh yang lain.

_Bagaimana dengan Hari Anak Nasional, yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli!? Adakah peristiwa sejarah dan bersejarah, yang melatarbelakanginya sehingga disebut atau dirayakan sebagai Hari Anak Nasional!?_

Adakah peristiwa masa lampau di Nusantara, yang berhubungan dengan anak (dan anak), sehingga hal tersebut, menjadi suatu dasar pijakan, sehingga bisa dikatakan sebagai Hari Anak Nasional!?

Silahkan anda membolak-balik buku sejarah, dan menemukannya, mungkin ada yang bisa didapatkan. Sebagai pencinta sejarah, ku sudah lama, protes terhadap tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. 

Sayangnya, jika mau ganti atau usul tangga; lain, ku juga tak punya data tentang tanggal bersejarah yang berhubungan dengan anak-anak Indonesia, sehingga bisa diambil sebagai tanggal Hari Anak Nasional. 

Kembali ke tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional.

Tanggal tersebut dirayakan sebagai Hari Anak Nasional berdasar Keputusan Presiden RI No 44 Tahun 1984, tangga 19 Juli 1984. 

[Semerntara itu, Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati pada 20 Nopember, perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia.]

Di samping itu, peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada 23 Juli pun, tak berhubungan anak-anak; coba simak

1952: Kudeta militer pimpinan Gamal Abdel Nasser memaksa Raja Farouk dari Mesir untuk turun tahta.

1986: Pangeran Andrew dari York menikahi Sarah Ferguson di Westminster Abbey, London.

1972: Program Landsat untuk mendapatkan citra Bumi dari luar angkasa dimulai dengan peluncuran satelit pertamanya.

1995: Komet Hale-Bopp ditemukan secara terpisah oleh Alan Hale dan Thomas Bopp dari Amerika Serikat.

2001: Dalam Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri diangkat sebagai Presiden Indonesia ke-5.

Selain dari itu, tak ada peristiwa yang penting dan dicatat oleh sejarah Nasional maupun Internasional; mungkin saja, tanggal 23 Juli berhubungan dengan Anda (saya sedang baca), HUT, tanggal pernikahan, tanggal kematian seseorang yang ada cintai, atau sesuatu yang bersejarah untuk/bagi dirimu secara pribadi.

Lalu, mengapa 23 Juli ditentukan sebagai Hari Anak Nasional, berdasar Keputusan Presiden RI No 44 Tahun 1984, tanggal 19 Juli 1984!?

Agaknya, cuma ada satu alasan yang tepat, yaitu pada tanggal tersebut, 23 Juli 1953, di Solo, lahir Bambang Trihatmodjo dalam/pada keluarga HM. Soeharto dan Siti Hartinah; HM Soeharto, adalah Presiden RI yang kedua.

SELAMAT HARI ANAK NASIONAL

Penulis: Opa Jappy | Lurah Indonesia Hari Ini

Komentar

Berita Terkini