|

Tegas Pertahankan Kedaulatan Laut Indonesia, Menteri Susi Masuk Daftar ‘Global Thinkers 2019’

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. 

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masuk dalam daftar ‘Global Thinkers 2019‘. Ia masuk dalam daftar bergengsi 10 tokoh besar berpengaruh versi majalah Foreign Policy karena dianggap berpengaruh di bidang pertahanan dan keamanan.

Nama Menteri Susi turut disandingkan dengan tokoh hebat lainnya seperti Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed .

Dalam editorialnya, Foreign Policy menyebutkan, Menteri Susi masuk dalam jajaran tersebut berkat komitmennya yang sangat kuat dalam mempertahankan kelestarian ikan serta biota laut. Ia bahkan tak segan-segan menenggelamkan kapal-kapal ikan yang kedapatan melakukan pencurian ikan atau kegiatan illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF) lainnya di perairan Indonesia.

Hingga akhir 2018 lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di bawah komando Menteri Susi telah menenggelamkan 488 kapal pelaku IUUF. Dampaknya, stok ikan lestari (maximum sustainable yield/MSY) Indonesia meningkat dari 6,52 juta ton pada 2014 menjadi 12,5 juta ton di tahun 2017, dan diperkirakan kembali meningkat sepanjang 2018 lalu.

Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga berdampak pada meningkatnya nilai tangkapan ikan nelayan karena ikan yang ditangkap berukuran lebih besar. Nelayan pun tak perlu melaut jauh untuk dapat ikan karena di pinggir pantai pun ikan sudah kembali banyak.

“Untuk pertama kalinya dalam empat tahun belakangan, neraca perdagangan Indonesia menjadi nomor satu di ASEAN, mengalahkan Thailand dan Vietnam,” tutur Menteri Susi dalam pidatonya di berbagai kesempatan.

Tak hanya dalam negeri, kebijakan ini juga menuai apresiasi dari forum internasional seperti Food and Agriculture Organization (FAO).

Bukan tanpa tantangan, dalam menegakkan kebijakan ini tak sedikit halangan yang di dapat. Bahkan Indonesia sempat bersitegang dengan Tiongkok yang kapalnya banyak ditemukan mencuri ikan di perairan Indonesia dan ditindak tegas. Pertentangan juga datang dari dalam negeri oleh sekelompok pelaku usaha yang merasa dirugikan oleh kebijakan tersebut. Tapi tak gentar sedikit pun, Menteri Susi tetap teguh pada pendiriannya untuk menindak tegas semua pelaku kejahatan perikanan.

Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini