|

Miris! Hampir 50 % DPT Penduduk Mandau Memilih Golput Dalam Pilgubri Kemarin


Media Nasional Obor Keadilan | Mandau | 02 Juli 2018 - Disaat ramainya pesta demokrasi untuk menyumbangkan hak suaranya pada Pemilihan Gubernur Riau ( PILGUBRI ) ternyata masih ada juga yang tidak dapat memilih untuk menyumbangka hak suaranya dalam pemilihan tersebut.

Seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau Hampir 50 % dari Jumlah DPT yang seharusnya ikut memilih ada yang tidak mendapatkan undangan dan Juga lebih baik memili Golput dengan berbagai alasan.

Hal ini tentunya menjadi hal terparah di sepanjang sejarah Pilgubri .

Sangat disayangkan dari 91,326 ( Sembilan Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Enam ) jiwa masyarakat Mandau yang terdaftar dalam DPT ternyata hanya sekitar 45,737 ( Empat Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Tiga Puluh Tujuh ) Jiwa yang hadir untuk datang ke TPS guna menyumbangkan hak suaranya.

Seperti halnya yang diutarakan oleh ibu mini Kepada awak media warga kelurahan Babusala Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis ini ternyata tidak mendapatkan undangan untuk menyumbangkan hak suaranya dalam Pilgubri yang diadakan pada 27 Juni 2018 lalu

Bahkan seperti yang dilansir dari Media Lalulintaskriminalitas.com disitu juga dikatakan sekitar 60 % warga di TPS 26 Kelurahan Babusalam tidak mendapatkan undangan.

Memang benar ada aturan yang memudahkan bahwa masyarakat yang tidak membawa undangan C6 bisa membawa KTP / Suket tapi dengan waktu yang sangat singkat yang diberikan kepada mereka dari jam 12 : 00 wib sampai jam 01 : 00 wib membuat mereka memilih untuk berdiam diri dirumah dan tidak pergi ke TPS - TPS yang ada diwilayah mereka

Senada Riky warga desa Kampung Tengah Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis lebih memilih untuk berdiam diri dirumah dan tidak pergi ke TPS.

Hal ini menunjukkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak penyelenggara ke masyarakat sehingga sebagian masyarakat lebih memilih Golput dari pada pergi ke TPS untuk menyumbangkan hak suaranya.

Hal ini seharusnya juga bisa menjadi
 cambuk bagi pihak PPK beserta jajarannya dan juga pemerintahan desa untuk bisa bekerja lebih baik lagi dalam mensosialisasikan
 serta menyampaikan kepada masyarakat bahwa pentingnya menyumbangkan hak suaranya dalam setiap pemilu agar pemilu mendatang bisa lebih baik lagi dan masyarakat semangat dan tau akan pentingnya menyumbangkan hak suaranya dalam setiap pemilihan - pemilihan sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang dihasilkan dari demokrasi yang baik serta karena dukungan seluruh masyarakatnya tanpa ada lagi yang Golput atau mengatakan " Lebih Baik Dirumah Dari Pada Capek - Capek Pergi Ke TPS " ataupun yang  berkata " Saya Tidak Mendapatkan Undangan C6 ". ( Galih )

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini