|

Harga Sembako dan BBM Gila-Gilaan Di Pedalaman Papua , Beras Rp 6 juta/karung , Bensin Rp 150.000 / Liter .


Media Nasional Obor Keadilan | YAHUKIMO | Mahalnya harga Transportasi Udara sehingga membuat harga Sembako dan BBM di Wilayah Kampung Kawe Distrik Dairam, Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang melonjak drastis, hal ini dijelaskan warga pendulang yaitu Suku Pendatang dan Suku Asli setempat, baik Suku dari Yahukimo maupun Suku dari Oksibil, Minggu (29/7/2018). Seperti yang disampaikan para Penambang yang ada di wilayah Kampung Kawe Distrik Dairam adalah sebagai wilayah Penambangan Emas Illegal namun kami penambang hanya bisa menutupi hutang bahan pokok seperti yang diketahuinya harga bahan pokok di wilayah Kampung Kawe Distrik Dairam melonjak drastis yaitu harga Beras 20 Kg Rp. 2.500.000, harga Beras 25 Kg Rp. 4.000.000 hingga 6.000.000, sedangkan harga BBM mencapai Rp 150.000 per-liter, Ikan Asin Rp. 300.000/Kg, Korek Api Rp. 50.000 per-dus,.
begitu juga dengan harga barang lainnya.

kemudian Informasi yang dihimpun Awak Media dari Toko Berkat Anugerah Yahukimo, pada hari Senin (30/07/18) yaitu harga Beras ukuran karung 20 Kg tapi isi berat berasnya 18 Kg Rp. 275.000 sedangkan beras ukuran 25 Kg harganya berbeda tergantung Merk Beras seperti Beras Merk Special Rp. 850.000 dan Beras Merk Anak Ayam Rp. 900.000. Semua bahan pokok tersebut didatangkan dari Kabupaten Yahukimo melalui Transportasi Helikopter dengan jarak tempuh PP (Pergi Pulang) kurang dari 1 jam, sedangkan biaya Transportasi Helikopter /Kg adalah penumpang Rp. 85.000/orang dan begitu juga dengan barang Rp. 85.000/Kg.


"Kami penambang Emas tapi kami merasa pihak pengusaha memanfaatkan kami melalui harga Transportasi Helikopter ke wilayah dimana kami kerja, serta mahalnya harga Sembako di wilayah tersebut, maka dari itu, kami berharap agar wilayah pertambangan yang ada di wilayah Kampung Kawe Distrik Dairam, Oksibil diperhatikan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah, agar jangan hanya dimanfaatkan oleh sebagian pengusaha guna untuk kepentingan mereka dan terkesan para pengusaha tersebut memanfaatkan Masyarakat Pendatang serta Masyarakat Papua yang ada di wilayah penambangan", harap warga.
Kami berharap agar Pemerintah segerah turun langsung, guna menertipkan wilayah penambangan dan jika wilayah tersebut dijadikan wilayah penambangan rakyat, maka kami sangat berharap agar kegiatan tersebut bisa di bawa pengawasan Pemerintah Daerah agar hal ini bisa meraut Incame Daerah serta Kesejahteraan Warga setempat, bukan untuk memperkaya para pengusaha yang tidak jelas, yang hanya datang menguras kekayaan alam kami yang ada di wilayah ini, ucap warga.

Dengan melihat hal tersebut, kami berharap agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secepatnya turun tangan untuk meninjau wilayah Penambangan Rakyat yang lagi marak, agar masyarakat bisa merasakan hasil kekayaan alam dari wilayah mereka itu sendiri, ucap warga yang enggan menyebutkan namanya. (OS)

Penanggung Jawab Berita : Obor panjaitan

Komentar

Berita Terkini