|

Tangkap Pelaku Politik Uang, Diskualifikasi Arinal-Nunik


Ket foto :Ratusan Masa Gabungan Dari Pendukung Ridho-Bakhtiar, Herman HN-Sutono Dan Mustafa-Jajuli Ngelurug Ke Kantor Bawaslu Lampung



LAMPUNG - MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN l Ratusan masa gabungan dari pendukung Ridho-Bakhtiar, Herman HN-Sutono dan Mustafa-Jajuli ngelurug ke kantor Bawaslu Lampung, Kamis (28/6) 

Ratusan massa dari para tim sukses pasangan calon (paslon) Cagub Provinsi Lampung nomor urut 1, 2 dan 4, yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Lampung Untuk Pemilu Bersih (KRLUPB), menggeruduk Mapolda Lampung, Kamis (28/6/2018) sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka menuntut agar pelaku money politic (politik uang), yang diduga dilakukan Paslon cagub cawagub nomor 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik), ditangkap dan didiskualifikasi.

Koordinator aksi yang juga tim sukses paslon cagub nomor urut 2, Rahmad Husein, mengatakan, aksi ratusan massa terpaksa berpindah ke Mapolda Lampung, karena Sentra Gakkumdu yang terdiri dari Bawaslu, Polisi dan Kejaksaan.

Dikatakan Rahmat Husein, dugaan money politic yang dilakukan paslon Arinal-Nunik terjadi di Tulang Bawang dan Pringsewu.

"Kabupaten Pringsewu dan Tulangbawang ada money politic pada saat kampanye Arinal, proses itu tidak sampai ke tingkat penyidikan, sampai ke Gakkumdu dan kasus tersebut tidak memenuhi unsur. Kami punya kewajiban datang ke Polda selaku unsur yang tergabung dalam Gakkumdu," teriaknya dihadapan ratusan massa.

Massa juga menagih janji Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana, yang menegaskan, bahwa tidak ada money politic dan kampanye hitam, dimana Kapolda berjanji akan menindak tegas para pelakunya.

"Kita tagih janji Kapolda, kasus di Pringsewu bagi-bagi uang Rp25 ribu, di Tulangbawang bagi-bagi uang Rp100 ribu, tapi semuanya menurut Gakkumdu tidak memenuhi unsur," jelasnya.

Pantauan dilokasi, aksi ratusan massa tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung serta TNI.

Massa pun kecewa lantaran tidak bisa bertemu langsung dengan Kapolda Lampung, Irjen Pol Suntana. "Saya baru dapat informasi kalau Pak Kapolda dan Pak Waka Polda sedang tidak ada di kantor. Dengan orasi ini, kami meminta bapak Kapolda segera memproses dugaan money politic yang dilakukan Arinal-Nunik," ujarnya. menggelar long march sekitar 50 meter dari arah Hotel Asoka menuju Kantor Bawaslu Lampung.

Rachmat Husein, salah satu orator aksi mengatakan, masa gabungan ini mempunyai semangat yang sama yakni menganulir pasangan calon nomor 3, Arinal-Nunik.

“Batalkan Arinal-Nunik, karena sudah melakukan banyak pelanggaran dan bagi-bagi uang secara TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Masif). Kita tidak mau dipimpin oleh kacungnya cukong,” seru dia.

Husein juga meminta, Bawaslu tegas dan tidak tebang pilih, termasuk Arinal yang didukung cukong. “Kami hanya fokus meminta diskualifikasi Arinal-Nunik, soal DKPP kan Bawaslu ataupun KPU itu masalah sangat kecil, ini menyangkut nasib jutaan masyarakat Lampung,” tegasnya.

Sementara, Ketua Bawaslu Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, menyambut baik masa yang mendatangi kantornya.

“Terkait dengan laporan dugaan politik paslon nomor tiga sedang kami proses, ada waktu tiga hari pelapor untuk melengkapi berkas. Dan kami memiliki waktu 14 hari untuk melakukan penanganan,” kata Ketua Bawaslu Lampung, Fatikhatul Khoiriyah saat menemui peserta aksi.

Khoir, sapaan akrabnya, berharap, masyarakat ikut berperan aktif melaporkan secara resmi bila ditemukannya adanya dugaan pelanggaran di lapangan.

“Untuk saat ini temuan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Arinal-Nunik sekitar 11 perkara, ada sebagian di kabupaten yang ditangani,” ucapnya.

Usai aksi di Kantor Bawaslu, masa bertolak menuju ke Polda Lampung. Pantauan di lokasi, puluhan aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri berjaga-jaga di sekitar Kantor Bawaslu
(Rahardja)
Editor :  Rahardja
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini