|

Per 31 Desember 2017, PNBP Taman Nasional Komodo (TNK) tembus angka Rp.29,1 Milyar

Foto : Taman Nasional Komodo. 

Labuan Bajo NTT | Media Nasional | Oborkeadilan.com -  Selasa,(29/05), Kepala Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) Budi Kurniawan mengemukakan naiknya angka pendapatan negara  bukan pajak (PNBP), Taman Nasional Komodo (TNK) diakhir tahun 2017 lalu, sudah sesuai ketentuan.

“Taman Nasional Komodo (TNK) salah satu dari 10 destinasi unggulan Nasional menjadi sumber devisa tertinggi di lingkungan  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun lalu”, kata Budi.

Budi menjelaskan, capaian pendapatan negara di akhir tahun 2017 itu berasal dari Iuran ijin pemanfaatan kawasan, Pemanfaatan Jasa  lingkungan wisata alam serta pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, sesuai  peraturan pemerintah no.12 tahun 2014 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak Yang berlaku pada Kementerian Kehutanan, kata Budi.

Kepala Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) Budi Kurniawan berharap, total angka diatas bisa terus merangsak naik di tahun ini dan tahun-tahun  mendatang .

Kita ketahui bersama bahwa Kontribusi pendapatan negara bukan pajak di lingkup Kementerian LHK untuk tahun 2017, tertinggi diperoleh dari Taman Nasional Komodo yang menempati urutan pertama,

Tercatat per 31 December 2017  PNBP Taman Nasional Komodo (TNK) mencapai total Rp 29 ,1 miliar. Pencapaian tersebut merupakan hasil yang positif mengingat satu-satunya sumber potensi yang diandalkan hanya dari wisata TNK.

Budi mengatakan, pendapatan TNK yang diperoleh itu mengandalkan hasil pembelian tiket wisatawan yang masuk ke pulau-pulau di dalam TNK, tiket treking, berselancar dan menyelam.

Terkait rencana menaikan harga tiket pengunjung wisatawan ke kawasan TNK menurut Budi “Belum ada kajian, sementara tahun ini kita fokus kepada penataan manajemen pengelolaan kawasan”, terangnya

Otoritas TNK mencatat arus wisatawan ke destinasi unggulan itu pada 2017 mencapai 119.599 orang, meningkat hingga 11,04 persen dibanding pada tahun 2016 yang tercatat sebanyak 107.711 orang. Arus kunjungan itu didominasi wisatawan mancanegara sebanyak 75.650 orang, dan domestik 43.949 orang.

Meskipun destinasi utama hanya TNK, namun arus kunjungan yang membeludak membuat kontribusi pajak untuk negara juga naik cukup signifikan.(JW)

Editor : Louis Mindjo
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini