|

Harga Sembako Meroket TakAda Kontrol Pemda setempat Pelalawan Riau , Wargapun Menjerit Putus asa tak tau Ngadu ke siapa

Ket Gambar : Pasar Pangkalan Kerinci Kab.pelalawan. 

Pelalawan Riau | Media Nasional Obor Keadilan | Sudah beberapa bulan ini, harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kab. Pelalawan Riau sangat mahal, diantaranya: Beras, Ikan, Cabai, Bawang, Daging dan Gas Elfiji yang 3 kg.  Nurhayati (45) Salah satu warga pangkalan kerinci kab.pelalawan ibu rumah tangga menuturkan pada media ini, kamis (26/4-2018). Beras di Pasaran yang paling murah sekarang 1 goni plastik isi 10 Kilo Gram (Kg) harga Rp.110.000,- (Seratus Sepuluh Ribu Rupiah), ikan kering yang paling murah Rp.60.000,- (Enampuluh Ribu Rupiah) per kg, Cabai Merah Rp.60.000,- (Enam Puluh Ribu Rupiah) per kg, Bawang Merah Rp.50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) per kg, Daging Ayam Potong Rp.35.000,- (Tga Puluh Lima Rupiah) per kg dan Gas efiji Rp.20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah) Bahkan lebih.

Sesuai kebutuhan sehari-hari ibu Nurhayati mengatakan, sementara ini belum mau menjelang bulan puasa menurut perediksinya harga sembako akan semakin naik lagi di buat para pedangang tengkulak nanti
, membuat dia sangat kawatir, sementara keadaan dirumah tangganya keuangannya semakin kritis, oleh sebab itu ibu ini meminta pada pemerintah agar secepatnya turun kelapangan supaya harga semua sembako benar-benar di cek kelapangan, kalau boleh langsung disuruh diturunkan harganya, apalagi dia selaku ibu rumah tangga yang mengetahui keadaan di rumah tangganya, " jika tetap harga demikian,  akhirnya keluarganya tidak makan lagi,"ungkapnya.

Sesuai pantauan media ini di lapangan apa yang di katakan ibu Nurhayati memang benar terutama di pasar baru pangkalan kerinci beberapa pedagang ikan basah dijumpai tidak sepengetahuan pedagang  terdapat alat timbangnya tidak pas alias menipu timbangan. Hal ini perlu Dinas Perdagangan Dan Industri (Disperindag) turun kelapangan (Sidak).

Tak lama kemudian Kepala Disperindag Kab.Pelalawan Riau melalui selulernya dihubungi, saat ini belum dapat dihubungi. (M. Panjaitan)

Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini