|

AROMA TAK SEDAP BUMN : ADA APA DENGAN POS INDONESIA

Ket Gambar : Diskusi Publik PT Pos Indonesia. 

JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN |  Rabu (19/04/18) Ditengah Polemik Permasalahan di PT POS INDONESIA yang mengatakan Pos Indonesia merugi tetapi ada Tantiem ( Tantiem adalah Komisi untuk Komisaris), Pemecatan Sepihak karyawan Pos Serta Aroma Tak Sedap di BUMN inilah yang menjadi Tema dalam diskusi Publik di Cafe restu UP2YU Cikini Jakarta Pusat.

Diskusi Pos Indonesia menghadirkan beberapa Narasumber seperti Uchok Sky ( Direktur CBA) Said Iqbal (Presiden KSPI), Karyono Wibowo ( Direktur the Indonesian Public Institute), Hendi Joni (Sekjen SPPI).

" PT Pos Indonesia katanya rugi tapi PT Pos dapat bagi bagi Tantiem (Komisi untuk Komisaris) sebesar 5 Milyar lebih kepada Direksi dan Komisaris pada Tahun 2007 dan tahun yang sama juga PT Pos Indonesia dinyatakan Rugi, Lalu Hutang Jangka Pendek PT Pos ini sekitar 3.3 triliun dan Aset (PT Pos) sudah di Gadaikan untuk menjamin hutang...PT Pos diambang bangkrut" Ujar Uchok Sky.

Saat di tanyakan ke Said Iqbal bagaiman Sudut Pandangnya Selaku Presiden KSPI ? Said Iqbal mengatakan "di Jepang PT Pos itu mengelola sampai dana Pensiun sampai tingkat kelurahan sedangkan PT Pos Indonesia Sampai Kecamatan, PT Pos Indonesia mengalami Penurunan dan kita kwatir akan bangkrut, Jangan Sampai PT Pos seperti PT Indosat, Sikap Kita dari KSPI jelas akan Melawan dengan cara Turun ke Jalan, Kejadian dengan Semen Gresik dan Lainnya Mereka Turun kejalan" Ungkap Said Iqbal.

Sedangakan Karyono Wibowo (Direktur The Indonesian Public Institute) Mengatakn saat Wawancara dengan MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN " Kita mengetahui yabg Terjadi di PT Pos Indinesia adalah masalah Pembukuan seakan akan mengalami keuntungan dengan cara Penjualan Aset, Serta ada Permasalahan Menegerial yang Harus di benahi di dalam tubuh BUMN (PT Pos) itu sendiri, Dalam Mengangkat direksi dan Komisaris di dalam BUMN harus memiliki Kompetensi Jangan cuma tergantung Partai Politik " Tutup Karyono Wibowo. ( David )

Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini