|

Pembangunan Museum Maritim Nasional Solusi Menjaga, Sejarah, Arsip dan Khasanah Laut Indonesia

Ket Gambar : Mayjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A, dalam sambutannya Rektor Unhan menyampaikan bahwa potensi kemaritiman yang dimiliki Indonesia sangat besar mengingat letak posisi geografisnya. 

Bogor | Media Nasional Oborkeadilan |  [27-03-2018] Selasa – Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan (Unhan) menyelenggarakan Seminar dengan mengusung Tema “Pembangunan Museum Maritim Nasional Dengan Pemanfaatan BMKT Guna Memperkuat Kesadaran dan Kepedulian Kawasan Maritim”, bertempat di Gd. Auditorium Unhan, Kampus Unhan Kawasan IPSC Sentul – Bogor.

Seminar menghadirkan ahli Arkeolog Nasional Prof. Naniek Harkantiningsih Wibisono, Laksamana Madya TNI (Purn) Dr. D.A. Mamahit, M.Sc. Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, SH., MH, Laksamana Utama TNI Dr. Ir. Trismadi, M.Si dari Pushidrosal, Dr. Andi Achdian, M.Si Anggota Dewan Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta dan Dosen Fisip UI.

Seminar dibuka langsung oleh Rektor Unhan Mayjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A, dalam sambutannya Rektor Unhan menyampaikan bahwa potensi kemaritiman yang dimiliki Indonesia sangat besar mengingat letak posisi geografisnya, sehingga kawasan kelautan Indonesia berperan sebagai jalur perdagangan. Dilihat dari aspek historis jalur perdagangan banyak kapal-kapal yang melintas di perairan indonesia memuat barang-barang yang bernilai sejarah dan ekonomi. Banyak dari kapal tersebut yang pergi berlayar dan tidak kembali, diperkirakan kapal-kapal itu mengalami musibah. Muatan kapal-kapal tersebut merupakan salah satu potensi kemaritiman negara, dalam hal ini sebagai barang muatan kapal tenggelam yang belum dapat kita kelola dan jaga.

Sebagai penekanan Rektor Unhan berharap melalui seminar ini dapat menambah wawasan tentang pembangunan museum maritim nasional dengan pemanfaatan BMKT guna memperkuat kesadaran dan kepedulian kawasan maritim (MDA) melalui wadah berdialog dapat tercapai tujuan seminar.

Sesi awal kegiatan seminar diisi oleh narasumber pertama Laksamana Madya TNI (Purn) Dr. D.A. Mamahit, M.Sc dengan materi Kewaspadaan kawasan maritim (Maritime Domain Awareness) dan sekilas perjuangan bangsa menuju negara maritim, dalam kesempatan ini beliau memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa dan juga kepada seluruh peserta seminar tentang Maritime Domain Awareness (MDA) dalam pengelolaan cagar Budaya BMKT dan Pembangunan Museum Maritim Nasional.

Narasumber ke dua Prof. Naniek Harkantiningsih Wibisono memaparkan tentang BMKT (Barang Muatan Kapal Tengelam) sebagai warisan budaya untuk sarana pengembangan pendidikan dan kebudayaan Bahari, sebagai narasumber ke tiga Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, SH., MH menjelaskan tentang Sinergi Kebijakan dan Tata Kelola BMKT untuk Pelestarian Cagar Budaya dan Pembangunan Museum Bahari Nasional.

Sementara narasumber ke empat Laksamana Utama TNI Dr. Ir. Trismadi, M.Si dari Pushidrosal membahas tentang Tata kelola BMKT untuk pertahanan maritim dan sebagai pemapar terakhir pada kegiatan seminar ini Dr. Andi Achdian, M.Si membahas tentang peran Museum maritim nasional sebagai wujud kongkrit perlindungan cagar budaya bawah air dan titik tolak bahwa pengalaman sejarah masyarakat Indonesia adalah bagian dari sejarah global.

Sebelum kegiatan Seminar di tutup, dibuka sesi tanya jawab antara mahasiswa Unhan kepada para narasumber, banyak pertanyaan yang dilempar oleh para mahasiswa terhadap narasumber sehingga jalannya seminar menjadi menarik terlebih hal-hal yang berkaitan dengan cagar budaya alam bawah air serta tantangan yang dihadapi, serta BMKT sebagai asset nasional dan peran Indonesia sebagai magnet dunia perdagangan .

Kuliah Umum ini tidak hanya diikuti mahasiswa Unhan tetapi juga dihadiri pejabat Eselon I, II, III Unhan serta seluruh Dosen di lingkungan Unhan. [ MI/Red ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini