|

MENONTON “TABLO” JALAN SALIB OMK BENTENG JAWA NTT PARA IBU MENANGIS

Ket Gambar : Warga Benteng Jawa Lambaleda menyaksikan prosesi TABLO jalan salib siang ini. 

BORONG-NTT | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Juma [ 30/03 ] , Jemaat Kristiani hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan mati dan dikuburkan dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.

Perayaan jumaat agung di paroki St.Yusuf Benteng jawa kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur diwarnai isak tangis para ibu yang menyaksikan jalannya prosesi jalan salib.

(Jalan salib atau viadolo Rosa , merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir atau Penderitaan Yesus, dan devosi yang memperingati Penderitaan tersebut).

Jalan salib yang dimulai dari kantor Kecamatan Lamba Leda sampai di gereja St.Yusuf Benteng Jawa itu menempuh jarak sekitar 1 km.

Para aktor yang merupakan anggota OMK ( Orang Muda Katolik ), paroki dengan semangat dan serius melakoni adegan adegan kisah sengsara Yesus Kristus, meski cuaca panas terik menyengat.

Jeri Koten yang berperan sebagai Yesus nampak tangguh memikul duplikat kayu salib sepanjang hampir satu kilo meter Sembari dicambuk oleh teman temannya yang berperan sebagai algojo.

Midun, Ito , Roi dan Ran berperan sebagai Algojo sedangkan Simon dari Kirene diperankan oleh sandro, sedangkan Veronika diperankan oleh Desi dan bunda Maria diperankan oleh Jeni mance.

Menyaksikan para pemuda Katolik tersebut melakoni kisah sengsara Yesus Kristus, para ibu yang menyaksikan adegan jalan salib tak kuasa menahan tangis.

Selain dihadiri oleh ribuan umat paroki Benteng Jawa, Tablo ini dihadiri oleh sejumlah umat Katolik dari sejumlah wilayah di kelompok basis sekitar.

Hadir dalam prosesi jalan salib pastor paroki Benteng jawa Romo Vesto,Pater Vinsensius Darmin Mbula,Ofm, Romo Emil Jehadun Pr, Para Suster dan ratusan umat paroki Benteng Jawa.

Perayaan dilanjutkan pada jam 15.00 WITA siang tadi , dengan agenda ibadat cium salib yang akan dipimpin Ptr.Vinsensius Darmin Mbula Ofm.

Makna perayaan terfokus pada ritual kepada Yesus dan Bunda Maria sebagai perempuan berkabung (Mater Dolorosa) karena menyaksikan penderitaan anaknya sebelum dan saat disalibkan. [ Louis Mindjo ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini