|

Staf PEH BTNK Andi Kefi: Betul ada Komodo tertangkap di Bari kecamatan Boleng kabupaten Manggarai Barat NTT

Ket Foto : Tim BTNK,SPORC dan BBKSDA NTT sedang mengamankan satwa langka Varanus Komodoensis yang ditemukan di Bari Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

Labuan bajo NTT | Media Nasional | oborkeadilan.-  Informasi keberadaan biawak raksasa varanus komodoensis atau biasa disebut komodo di Desa Bari Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), benar adanya.

Biawak Komodo tersebut,benar ditangkap oleh masyarakat Desa Bari kecamatan Boleng kabupaten Manggarai Barat (Mabar),  kemarin siang jam 12 dalam kondisi hidup.

Demikian pengakuan Andi Kefi staf Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Komodo melalui pesan whatsupnya sore ini Minggu (22/07).

“Dapat kami laporkan bahwa keberadaan komodo di Bari benar ada”, kata Andi.

Di jelaskannya, berdasarkan hasil riset owen ovenberg bahwa penyebaran biawak komodo (varanus komodoensis) itu ada dan berkembang biak hampir diseluruh pantai utara, bahkan sampai ke (tanjung watu manuk) Maumere kabupaten Sika.

“Kami berbicara berdasarkan hasil riset bersama tim di lapangan”, tegasnya.

Namum aebelumnya,kata Andy,kurangnya pemahaman masyarakat akan biawak raksasa komodo ini sempat membingungkan warga .

“Bagi yang belum tahu tentang komodo mereka menganggap bahwa ini adalah hama bukan komodo”, terangnya, Sehingga sampai ada komodo yang dibunuh”, kata Andi ,meniru ucapan salah seorang tokoh masyarakat.

Namun dengan  kejadian ini lanjutnya, team gabungan yg terdiri dari BTNK, SPORC,  BBKSDA dengan sigap datang  kelokasi dimana lokasi kejadian penemuan komodo tersebut. yang juga sudah viral dimedia sosial.

Atas kejadian ini, tim terkait langsung melakukan identifikasi dan kemudian memberikan pemahaman sesuai arahan kepala Balai Taman Nasional Komodo, bahwa keberadaan biawak komodo diantara masyarakat setempat merupakan bagian dari satwa konservasi yang perlu di lestarikan. 

Tim pun melakukan Kordinasi dan alhasil kesepakatan di lokasi dengan Muspika setempat, temui kata sepakat untuk mengembalikan satwa langka komodo tersebut  ke habitat aslinya dan bersama masyarakat setempat berkomitmen untuk menjaga satwa langka ini  sebagai potensi untuk di jadikan aset wisata bagi masyarakat setempat.

Andi dan tim berharap kepada pemerintah agar masyarakat setempat dapat dibantu untuk memediasi ke pemda dan pemerintah pusat untuk dapat  mengembangkan tempat itu sebagai daerah wisata nantinya (Louis Mindjo)

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita: Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini