Sabtu, 7 Juni 2025 | 23:46:31

Ahmad Dhani Jadi Tersangka, Ini Respon Gerindra


Foto : Ahmad Dhani (Istimewa)

JAKARTA | Media Nasional Obor Keadilan | Pasca Ahmad Dhani ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian, Partai Gerindra pun tak tinggal diam atas musibah yang menimpah kader barunya itu. Hal itu disampaikan Ketua DPP Gerindra, Desmond J Mahesa.

Dia mengatakan, pihaknya  akan memberikan bantuan hukum kepada pentolan grup band Dewa 9 itu.
“Kita akan melakukan pembelaan terhadap kader kami, Ahmad Dhani, kita akan siapkan lawyer. Kalau dia perlu lawyer Gerindra, akan kita siapkan," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Desmond mengaku prihatin atas penetapan tersangka Ahmad Dhani oleh kepolisian. Ia pun berharap agar kasus itu merupakan murni persoalan hukum, tidak ada campur tangan politik.

"Apapun yang terjadi penetapan ini, kami sebagai pimpinan Partai Gerindra tentunya prihatin dengan keputusan ini. Tapi kalau ini sudah putusan polisi, mudah-mudahan ini persoalan hukum bukan persoalan politik. Ini yang harus kita lihat ke depan," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.

Sebelumnya sebagaimana diketahui, musisi kenamaan Ahmad Dhani resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian melalui cuitan di media sosial, twitter oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

Sementara itu, pengacara Ahmad Dhani, Ali Lubis mengatakan, kliennya akan diperiksa sebagai tersangka, Kamis (30/11/2017) mendatang.

Terkait itu, pihak Ahmad Dhani sudah menerima surat panggilan tersebut.Namun, Ali belum dapat memastikan, apakah Ahmad Dhani akan hadir memenuhi panggilan atau tidak. "Iya hari Kamis Mas Dhani diminta hadir untuk diminta keterangan sebagai tersangka," katanya.

Sebagaimana diketahui, kasus ini berawal ketika Ahmad Dhani dilaporkan oleh relawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (BTP Network) gara-gara cuitan sarkastis di akun Twitter-nya. Dalam cuitannya, Dhani menyebut siapa saja pendukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi.

Berdsarkan laporan itu, Dhani menegaskan cuitannya tak mempunyai nilai ujaran kebencian. Dia lantas mengibaratkan kebencian terhadap pendukung pengedar narkoba dengan pendukung penista agama.

"Misalnya siapa saja pendukung para pengedar narkoba wajib digantung, misalnya. Itu kan ujaran kebencian kepada pengedar narkoba dan pendukungnya. Saya rasa menempatkan ujaran kebencian pada tweet saya agak salah ya. Karena saya benci kepada penista agama dan pendukungnya," ungkap Dhani pada Oktober 2017 lalu. (NNC)

Editor : Redaktur

Berita Terkait

Komentar