|

Upacara Dan Potong Tumpeng Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke - 89

Foto : Bupati Saat Potong Tumpeng di acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2017.

SIPIROK-Tapsel I Media Nasional Obor Keadilan I Sabtu ( 28 / 10 / 2017 ). Pada tahun 1908, nama Indonesia untuk pertama kalinya di gunakan oleh Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia adalah organisasi yang didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia di negeri Belanda. Organisasi ini awalnya bernama Indische Vereeniging. Namun, pada tahun 1922 nama itu diganti menjadi Indonesische Vereeniging, tetapi pada tahun yang sama namanya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia.

Para pahlawan kita, seperti Ki Hajar Dewantara, Budi Utomo, dan DR. Mohammad Hatta, turut memopulerkan istilah Indonesia untuk mengimbangi istilah 'Hindia Belanda' yang dipakai oleh pemerintah kolonial Belanda saat itu. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II di Jakarta menggunakan nama Indonesia untuk mempersatukan pulau-pulau di Nusantara.

Kutipan diatas sekilas mengingatkan betapa pentingnya peranan pemuda dalam Satu Pembangunan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Untuk Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober bertempat di halaman Kantor Bupati Tapanuli Selatan Dano Situmba Kilang Papan Sipirok, Bupati Tapanuli Selatan H. Syahrul M Pasaribu SH,  tampil sebagai Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89. Sabtu (28/10/2017).

Foto : Bupati Tapsel memberikan penghargaan kepada Generasi Muda Yang Berprestasi.

Tema yang diusung pada tahun ini adalah "Pemuda Indonesia Berani Bersatu" dengan komandan upacara, Riandry Fadilah Nasution dari Organisasi Pemuda Pancasila, sedangkan pembaca teks UUD 1945 adalah Kahairul Arief Nasution dan Pembaca Sumpah Pemuda Nirwansyah Harahap, dan pengibar bendera berasal dari Siswa Siswi dari SMA N 2 Plus Sipirok yaitu, Kharisma Khaffa Saragi, Muthi Amrullah Harahap, dan Ezra Reyneta R Ritonga.

Pidato resmi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Yang dibacakan Oleh Bupati Tapanuli Selatan menyatakan bahwa 89 tahun silam, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Indonesia. Ikrar tersebut merupakan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, dimana 17 tahun kemudian melahirkan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,  tanggal 17 agustus 1945.

Untuk itu kita sepatutnya mensyukuri dan meneladani sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sisi lain juga kita patut merenungi pernyataan Bung Karno yang pernah menyampaikan" jangan mewarisi abu sumpah pemuda,  tapi warisilah api sumpah pemuda.  Kalau sekedar mewarisi abu,  saudara - saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa,  satu bangsa,  dan satu tanah air.  Tapi ini bukan tujuan akhir", ujarnya.

Mengakhiri pidato tersebut beliau berpesan agar api Sumpah Pemuda harus diambil dan terus dinyalakan. Kita semua harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,  termasuk melawan ego kesukuan,  keagamaan,  dan ego kedaerahan,  pungkasnya.
Foto : Bupati Tapsel Sahrul Pasaribu Memberikan Nasi Tumpeng Kepada Organisasi Kepemudaan Dan Organisasi Kemahasiswaan.

Rangkaian upacara diisi dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati yang diberikan kepada Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Kemahasiswaan, dan terakhir acara ditutup dengan panggung kreativitas pemuda 2017 berupa nyanyian dan tari-tarian khas Tapsel.

Turut hadir dalam upacara tersebut, Dandim 0212 Letkol Arm Azhari, Kapolres AKBP Muhammad Iqbal S.I.K, Ketua BNN AKBP Siti Aminah Siregar, Ketua DPRD Rahmad Nasution S.Sos, Wakil Bupati Ir Aswin Siregar MM,  Sekda Drs. Parulian Nasution MM, Para Pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, serta Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Kemahasiswaan. (sabar).


Komentar

Berita Terkini