Foto : Sity Kadijah ( Kety )
_Segenap Redaksi Media Nasional Obor Keadilan Turut Berduka atas Meninggalnya Adinda Kety... | SELAMAT JALAN ADINDA , PESAN PUISIMU MENGINSPIRASI KAMI .
MEDAN | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN, Rabu 23 Agustus 2017
PENULIS : Muhammad Nazib
Rumah Sakit Adam Malik Medan menjadi saksi kebaikan dan penyakit yang diderita Kety sapaan akrabnya ( Sity Khadiyah ) murid SD Muhammadiyah Belawan, Sumut. Setelah Sebulan lebih dirawat akhirnya Kety menghembuskan nafas terakhirnya kemarin Selasa, (22/08). Kisah Kety ini berawal dari penyakit yang diidapnya yakni kekurangan gizi selama beberapa tahun belakangan ini yang membuat badannya semakin kurus dan tak berdaya akibat minimnya perhatian Pemerintah Kota Medan terhadap pemenuhan gizi dan kebutuhan bahan pangan bagi rakyat yang berada dipinggiran Kota. Pemerintah seolah menutup mata dan akhirnya pemberitaan awal tentang Kety ini mendapatkan sorota penuh dan ditampilkan oleh Media Nasional Obor Keadilan (independen dan anti rasuah) yang mendapat informasi langsung dari salah satu pihak terkait.
Sejak pemberitaan yang dimuat redaksi tanggal (11/07/2017), Pemerintah Kita Medan lewat Dinas Sosial, beserta Kecamatan Medan Belawan, dan Puskemas setempat berbondong-bondong datang menyambangi kediaman Kety dan lalu akhirnya Kety dirawat di Rumah Sakit Adam Malik Medan. Namun, Sebulan lebih dirawat takdir berkata lain, Kety pergi untuk selama-lamanya meninggal dunia dengan sejuta kenangan berharga darinya dan prestasi yang telah diukirnya yang menjadi inspirasi untuk orang-orang sekitarnya.
Kabar kepergian Kety langsung diinformasikan kepada tim redaksi Media Nasional Obor Keadilan (Obor Panjaitan) oleh Orang Tua Kety via telekomunikasi suara dengan isak tangis yang tak terbendung Orang Tua Kety berharap agar Kety dido'akan agar diterima disisi Tuhan yang Maha Esa.
Obor Panjaitan mengutarakan bahwa dirinya sangat dirundung kesedihan yang mendalam akibat berpulangnya Kety seorang anak beragam prestasi dan dermawan ini. Obor melanjutkan bahwa Kety ini adalah anak yang baik, santun dan cerdas. Sejak di rawat di RS Adam Malik, Kety pernah membagi pampers gratis kepada para pasien pengguna kursi roda dengan uang yang didapatkan dari orang-orang yang membesuknya di RS Adam Malik. Terang Obor.
Selanjutnya Obor menambahkan, bahwa hal tersebut dilakukannya dengan motivasi bahwa lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah. Lalu saya sedikit bercerita, ada lagi kisah pada HUT RI ke 72 kemarin Kety ikut lomba puisi dan keluar sebagai Juara 2. Tutup Obor.
Kety memang anak yang sangat cerdas, didetik-detik terakhir hidupnya ia sempat menulis Puisi untuk dibacakan Ibunya. Akhirnya ibunya membacakannya kepada tim Media Nasional Obor Keadilan (Obor Panjaitan) agar dipublis dengan motivasi bahwa agar mendapat bermanfaat untuk Kety. Puisi tersebut berpesan kepada sesama agar kuat jika dalam keadaan kritis dan menderita serta harus tetap berpegang kepada kebaikan dan berbuat baik bagi sesama.
Muhammad Najib aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Kota Medan menyampaikan turut berbela sungkawa atas berpulangnya Sity Khadijah gadis kecil nan cerdas dan dermawan. Najib menyampaikan kepada Media Nasional Obor Keadilan lewat pesan suaranya bahwa ia sangat sedih dan berharap semoga Kety diterima disisi Allah dan untuk keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan ikhlas. Dan mengajak kepada semua lapisan masyarakat Kota Medan mari mengambil pelajaran dari perjalanan hidup Kety ini, dan kita teruskan kebaikan-kebaikannya, terang Najib.
Kepergian Kety telah menyebabkan banyak pihak yang merasa kehilangan, kami segenap redaksi Media Nasional Obor Keadilan menyampaikan turut berduka cita semoga Kety dapat diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.
M. Naz ( Editor)
Berita Terkait
BERLANGGANAN NEWSLETTER
Komentar