Media Nasional Obor Keadilan | Jakarta | Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) H. Jose Rizal mengkhawatirkan program hilirisasi digaungkan oleh Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya menurut dia, program tersebut merupakan lanjutan dari program hilirisasi yang telah dicanangkan oleh presiden Joko Widodo saat ini.
Jose mencontohkan program hilirisasi nikel yang selama ini menjadi andalan Presiden Jokowi tidak memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian di Indonesia.
Menyitir pernyataan ekonom senior Indef, Faisal Basri, dia menyebut bahwa 95 persen hasil hilirisasi nikel dinikmati oleh China sebagai negara yang mayoritas merupakan pemilik industri smelter di Indonesia.
“Kalau berdasarkan keterangan Pak Faisal Basri iya 95 persen hasil hilirisasi nikel kita dinikmati China,” ujar Jose, Ahad (24/12/23).
Untuk itu tegas Jose, hilirisasi lanjutan untuk mineral lain yang ditawarkan oleh Gibran juga akan bernasib sama dengan hilirisasi nikel saat ini.
Apalagi menurut Jose program hilirisasi yang ditawarkan Gibran itu juga akan mengandalkan investasi asing.
“Ini yang membahayakan bagi bangsa kita, hilirisasi itu kembali mengandalkan investasi asing. Kita akan dapat ampasnya saja sedangkan sarinya dinikmati oleh asing,” jelas Jose.
Jose pun mengingatkan agar skema kerjasama asing untuk investasi smelter di Indonesia harus ditinjau kembali agar bangsa ini dapat menikmati keuntungan pengelolaan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya secara optimal.
“Kita tidak menolak hilirisasi, namun hilirisasi itu haruslah menguntungkan bangsa dan negara ini, bukan sebaliknya,” tandasnya.
Sebelumnya Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri mengungkapkan sederet bukti betapa hilirisasi nikel hanya menguntungkan China.
Faisal menyebutkan smelter China yang mendominasi saat ini membawa hasil produknya ke China tanpa dikenai pajak ekspor hanya membaya pungutan yang nilainya sangat kecil yakni 2-5% saja.
“Hal ini berbeda jauh dengan pungutan ekspor sawit yang dimiliki pengusaha Indonesia namun dikenai pajak 30%,” ujar Faisal dalam Closing Bell, CNBC Indonesia Senin (14/8/23).
Selain itu jelas dia pengembangan smelter nikel yang dilakukan perusahan China mendapatkan pembiayaan dari perbankan China sehingga otomatis menguntungkan perbankan China.
“Selain itu gelontoran tax holiday hingga 20 tahun juga tidak memberikan keuntungan ke pemerintah Indonesia,” jelasnya.
Fakta-fakta RI Kalah dari Brasil soal Impor Ayam
Dalam pada itu, issu penting kekalahan Indonesia vs Brazil terkait impor ayam di Dispute Settlement Body -World Trade Organization [ DSB - WTO ].
2 Kali Digugat Brasil soal Impor Ayam di WTO, Indonesia Selalu Kalah
Dalam salinan surat WTO yang dikutip kumparan, Rabu (24/7), Brasil resmi menggugat Indonesia soal importasi ayam ras ke WTO pada 16 Oktober 2014. Ada 5 poin yang diajukan Brasil kepada Indonesia di WTO seperti persyaratan lisensi impor, pemeriksaan pra pengapalan, hingga persetujuan persyaratan sanitasi. Namun kasus ini sempat ditunda masuk ke Badan Penyelesaian Sengketa (The Dispute Settlement Body/DSB).
Terbaru kekalahan Indonesia di DSB -WTO terkait hilirisasi nikel yang nyata-nyata melanggar Article XII WTO.
Lebih lanjut Jose Rizal mengutarakan, Sabar kita akan kupas nanti di "Asprindo Summit Indonesia Post 2024". Hilirisasi telah menyebabkan terjadi kekosongan supply di pasar global, malah sebaliknya, terjadi supply berlebihan di Cina ex Indonesia.Ini yang menyebabkan Indonesia dituntut di DSB WTO, Imbuh Jose Rizal mengakhiri siaran pers nya.
(*****)
Editor: Redaksi
Penanggung jawab berita: Obor Panjaitan