|

Wali Murid Tikam Kepsek hingga Kritis Hanya Kerana Tak Terima Anak Ditegur, TKP NTT

Ganbar: Kepala sekolah korban penganiayaan orang tua murid di Atambua, Belu saat dalam perawatan di Puskesmas Haliwen. (Sumber Foto: iNews/Stevanus Dile Payong)
ATAMBUA, OBOR KEADILAN | Kamis (28/10-2021),
Aksi brutal dilakukan orang tua siswa SMA 3 Wesasuit, Desa Kabuna, Kecamatan Kakukuk Mesak, Kabupaten Belu, NTT. Dia menikam kepala sekolah dengan besi hingga kritis lantaran tak terima rambut anaknya ditarik (dijambak). 

Kasat Reskrim Polres Belu AKP Sujud Alif Yulamlam menjelaskan, kejadian penganiayaan ini berawal saat apel pagi di sekolah. Saat itu korban mengecek siswa yang tidak mengikuti ujian sekolah. Salah satunya yakni siswa berinisial YSM. Kepsel lantas menarik rambut YSM dan mengarahkannya ke guru BK.

Tidak terima dengan perlakukan kepala sekolah, anak ini langsung kembali ke rumah dan mengadukan ke orang tuanya berinisial AK. Saat itu juga pelaku datang ke sekolah dan mencari kepsek.

Setiba di pos sekolah, dia bertanya yang mana kepsek. Kebetulan orang yang ditanya tersebut yakni kepsek.

"Saat itu pelaku langsung mencabut satu buah besi dengan panjang sekitar 50 cm yang disisipkan di pinggang bagian belakang dan menikam ke arah korban. Korban terluka di kepala bagian belakang dan lengan," katanya, Kamis (28/10/2021).

Setelah menikam kepala korban, pelaku juga secara membabi buta memukulinya hingga mengakibatkan luka memar pada bagian tangan korban.

"Saat ini korban  dirawat di Puskesmas Haliwen, Atambua dan pelaku sudah kami amankan di Mapolres Belu untuk proses hukum lebih lanjut," ujarnya.

Hal sama disampaikan saksi mata, Frida Fahik Wakasek. Dia menyebut kejadian bermula saat kepsek memeriksa anak-anak yang tidak ikut ujian. Lalu kepsek menarik rambut salah satu siswa karena tak masuk sekolah.

"Anak ini pulang dan mengadu ke orang tuanya. Lalu orang tuanya datang dan langsung menyerang kepala sekolah," ujar Frida, Kamis (28/10/2021).

Komentar

Berita Terkini