|

Moment Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ini, Agar Pemerintah Serius Mencegah Gadget Mencemari Cara Berpikir Anak



Dr, Titik Haryati, M.Pd | Pemerhati perempuan dan Anak
M
edia Nasional Obor Keadilan | Jakarta |Selasa, (10/08/21)
, Setiap tanggal 10 Agustus, sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional diperingati, dan bertepatan dengan Tahun baru Islam 1 Muharram 1443 H, dan juga memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2021, merupakan moment yang sangat tepat sekali untuk membahas tentang perkembangan teknologi.

Anak akan mengakses teknologi seluler sebagai media sosial untuk belajar secara online setiap hari. Pandemic Covid-19 yang hampir 1.5 tahun. Anak mengakses seluler untuk kegiatan  menghibur diri dengan teman sebaya bermain game, interaksi sosial berkurang karena protokol kesehatan yang harus dipatuhi menyebabkan penggunaan seluler lebih lama waktu menggunakan sehingga akan kecanduan karena penggunaan seluler/ hp. Gema peduli perempuan dan anak Indonesia (GPPAI), mengadakan kegiatan webinar dengan menghadirkan nara sumber Dr, Titik Haryati, M.Pd (pemerhati perempuan dan Anak), Bapak Nahar, SH, MSi (Deputi Bidang perlindungan Anak KPPPA) dan Drs. Roy Suryo M.Kes (Mantan Kemenpora Kabinet Bersatu dan mantan politikus) membahas tentang perkembangan teknologi yang begitu cepat sekali.

Titik yang sebagai pemerhati perempuan dan Anak juga giat di beberapa organisasi Lembaga Profesi dan sosial menjelaskan bahwa hampir semua orang mengakses seluler sebagai alat komunikasi, untuk mendapatkan informasi bahkan untuk bermain dan mencari hiburan sehingga dalam waktu satu hari menggunakan seluler lebih dari 8 jam, begitu juga dengan anak, maka akan sangat membahayakan dampak secara negatif bagi tumbuh kembang anak karena radiasi, konten-konten yang tidak mendidik, berita hoax akan mempengaruhi perilaku, emosi dan mental.

Anak PAUD menggunakan telepon seluler dalam 3 bulan terakhir hampir mencapai 29%, anak bayi usia kurang dari satu tahun 3,5 %, anak balita 1-4 tahun 25,9 %, begitu juga dengan anak usia 5-6 tahun 47,7 %, sehingga kehidupan sosial anak akan terpengaruhi karena cenderung individualisme. Sebanyak 12% anak usia dini mengakses internet Anak pra sekolah memiliki proporsi paling besar 20,1% dibandingkan anak balita sebesar 10,7% dan bayi 0,9%, 0-1 % anak usia dini menggunakan komputer pada periode waktu yang sama.

Dampak negatif penggunaan gadget pada Anak adalah terbuang waktu, lemah perkembangan otak, menurun norma agama dan pendidikan, mengganggu kesehatan, timbul rasa individualisme, ketergantungan, timbul rasa malas, psikologis, interaksi sosial, malas belajar, mental, main game, pornografi dan masih banyak lagi dari hasil pengamatan juga yang datang untuk konsultasi.

Namun dampak positif dari gadet sangat baik sebagai informasi, alat komunikasi, melakukan interaksi sosial, alat untuk berhitung, mengingatkan waktu, mengembangkan rasa percaya diri, mencari data dll. Perkembangan teknologi menurut Titik dijelaskan bahwa penggunaan deget pada Anak akan berdampak pada kecanduan sehingga perlu dilakukan upaya untuk pencegahan yang harus dilakukan ayah dan ibu antara lain: menerapkan disiplin, bertanggung jawab, konsisten, tegas, negosiasi penggunaan waktu dan durasi lama menggunakan seluler, komitmen, komunikasi dengan baik apabila ada beda pendapat.

Pada masa pandemic sekarang Titik mengatakan seluler sebagai kebutuhan, alat untuk belajar online, status sosial, bisnis, maka seluler sebagai ruang internet harus merubah akses negatif menjadi akses positif. Sinergitas dalam mengembangkan kekuatan karakter pada anak perlu dibangun dari orang tua, guru dan tokoh masyarakat untuk mengembangkan mental, agama, interaksi sosial, kesehatan, mental, pengelolaan  emosi, berbahasa dengan baik, motorik yang terampil agar Anak dapat melakukan suatu pembiasaan kehidupan dengan lebih baik. Kognitif dikembangkan pada kemampuan memiliki daya tangkal, daya juang dan daya saing, menghadapi ancaman, gangguan dan hambatan.

Titik mengakhiri pembicaraan agar Peringatan Hari kebangkitan Teknologi terus dicermati dan menjadikan kesadaran bahwa teknologi akan terus berkembang dengan cepat sehingga perlu dimanfaatkan lebih baik dalam melengkapi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai sarana dan prasarana memenuhi kebutuhan mampu melindungi diri sendiri, keluarga, dan bangsa, tentu beretiket juga sopan dan santun dalam menggunakan seluler/ handphone atau perangkat media sosial dengan baik.

Editor: Redaktur
Penanggung jawab berita: Obor Panjaitan

Komentar

Berita Terkini